Tải xuống ứng dụng
13.27% CINTA DI UJUNG SENJA / Chapter 28: 28. Kecelakaan di Malioboro

Chương 28: 28. Kecelakaan di Malioboro

Di sebuah kawasan jalan yang paling terkenal di daerah Yogyakarta! Terlihat banyak sekali orang yang berlalu lalang, tentunya itu didominasi oleh para kaum muda dan wisatawan manca negara.

Malioboro memang sangat terkenal di kalangan para anak muda pecinta wisata! diantara keramaian suasana, terlihat beberapa Andong (kereta kuda khas Malioboro) yang berjalan beriringan membawa beberapa penumpang di dalamnya.

"Kyaaahhhh keren banget omaygaaat!" Teriak Ara heboh.

Dia memang tak henti-hentinya melontarkan kalimat pujian pada daerah yang sedang mereka kunjungi saat ini sejak pertama kalinya mereka menginjakkan kaki kemarin.

"Lihat-lihat!" Tunjuk Ain antusias menunjuk Andong yang diparkir tidak jauh dari lokasi mereka.

"Ayo naik itu!" Kata Anggi langsung menarik Aya untuk duduk bersama! Tapi, setelah dia duduk di tempat duduk penumpang, Aya tidak ikut duduk bersamanya melainkan ditarik Axel menuju Andong lain yang juga diparkir di dekatnya.

William dan Gabriel juga menarik Ain dan Ara ke dua Andong yang berbeda, kemudian keempat pemuda itu berdiskusi dengan pemilik Andong yang mendekati mereka karena Andong-Andong yang ditempati keempat gadis itu adalah milik mereka.

Entah apa yang dibicaran mereka, hingga sebuah kesepakan tercapai, dan keempat pemuda itu menyodorkan beberapa lembar uang yang diterima para pemilik Andong, mereka kemudian berjalan mendekat dan duduk di posisi kusir!

Kusir? Ya, keempat pemuda itu sebenarnya berinisiatif untuk menyewa Andong dan mengemudi sendiri untuk membawa gadis-gadis itu jalan-jalan mengelilingi Malioboro.

Jiah, bukannya jadi pangeran berkuda putih malah jadi pangeran Andong, hahha. (Garing thor!)

******

Cukup lama mereka berkeliling di sekitaran kawasan Malioboro sebelum memutuskan untuk menyudahi kegiatan mereka.

"Gw laper, makan dulu yuk sebelom balik penginapan!" Usul Aya yang diangguki semuanya.

Merekapun memilih salah satu kedai lesehan yang tersebar di sana dan memang sengaja dipertahankan untuk menjadi ciri khas Malioboro.

Gudeg Yu Djum, menjadi lesehan pilihan mereka sebagai tempat berbuka puasa sebelum kembali ke penginapan.

"Nuwun sewu Ibu, ngapunten kulo badhe pesen," kata Ain mewakili mereka untuk memesan menu.

Pelayan restoran lesehan itu menghampiri mereka dengan cepat, "yo punten cah bagus, arep podo pesen opo?" Tanya Ibu itu dengan bahasa jawanya yang kental dan apik.

Merekapun mulai memilih menu yang akan mereka makan, sambil menunggu pesanan dateng, mereka selingi dengan ngobrol-ngobrol ria soal kegiatan mereka tadi. Ketika Azan Magrib berkumandang, mereka terlebih dahulu berbuka puasa dengan kurma dan air putih yang disediakan geratis di setiap meja pengunjung oleh pemilik restoran.

"Nuwun sewu cah bagus, iki pesenane yo, monggo didahar, " Kata Ibu yang membawa pesanan mereka bersama beberapa pelayan lain yang masih remaja.

"Matur suwun Ibu," jawab mereka sopan.

Merekapun mulai menyantap makanannya dengan lahap sambil memuji cita rasa makanan khas daerah jogja itu.

"Pantesan terkenal nih lesehannya, wenak pooll!" Seru Ara sambil mengacungkan dua jempolnya.

"Ho'oh, gw paling suka sambel kreceknya!" Kata Aya yang disetujui semuanya dengan anggukan.

Mereka melanjutkan makan dan pulang setelah kenyang. Tidak lupa juga membungkus pesanannya Buk Santi, pemilik penginapan tempat mereka menginap (Nasi gudeng, ayam paha bawah, sambel krecek, dan kerupuk, pencuci mulutnya bakpia tugu rasa coklat dan keju).

Author be like: Yaelah ini Emak-emak pemilik penginapan banyak kali maunya, udah ngalahin Emak-emak yang anaknya mau diapelin aja.

"Ah, enaknya rebahan setelah seharian keliling," kata Ara yang merebahkan dirinya di kasur setelah selesai sholat magrib.

"Besok kita masih ngabuburit di Malioboro?" Tanya Anggi.

"Tentu saja, lusakan kita pulang, harus puas-puasin naik Andong dulu, haha." Kata Ain dan tertawa setelah melihat raut wajah ngerinya Aya.

Aya memang langsung pusing setelah naik Andong. Alhasil, dia malah memilih untuk jalan-jalan santai ditemani Axe.

"Eh, btw tadi tuh gw merasa aneh banget tau nggak sih?" Kata Aya.

"Aneh gimana Ya?" Tanya Ara bangun dari acara rebahannya.

Ain dan Anggi juga ikut mendekat untuk mendengar cerita Aya.

"Tadi tuh gw merasa diawasin terus sama seseorang!" Jawab Aya.

"Masa? Kak Axe kali yang ngawasin lu?" Tanya Anggi.

"Ho'oh, diakan doyan merhatiin lu!" Tukas Ara.

"Nggak mungkin, orang dia di samping gw gimana caranya dia ngawasin gw dari belakang? Tanya Aya yang membuat ketiga sahabatnya merasa aneh.

Flash back

Puk..

Aya menepuk pundak Axel yang sedang asik mengendalikan kuda, Axel menoleh ke belakang dan langsung menghentikan laju kereta saat melihat Aya yang sudah lemas.

"Kenapa Honey?" Tanya Axe panik.

"Pusing," cicit Aya lemah.

Axe yang mendengarnya langsung beralih ke area penumpang dan menggendong Aya turun dari kereta, dia lantas meminta Mario yang juga menghentikan keretanya untuk mengembalikan kereta ke pemiliknya karena dia menebak kalau Aya mungkin pusing karena naik kereta kuda.

"Kamu ngga papa Yank? Mau batalin puasa aja?" Tawar Axe karena hawatir.

"Nggak, sayang puasanya udah sore juga," tolak Aya.

Pada akhirnya Aya tetap melanjutkan puasa dan duduk sebentar menunggu pusingnya reda sebelum melanjutkan jalan-jalan, kali ini dia lebih memilih jalan-jalan santai tanpa kendaraan.

Mereka berkeliling melihat pernak-pernik dan barang-barang khas daerah jogja yang dijual dikedai-kedai yang berjejer rapi di pinggir jalan.

"Kamu kenapa sih Yank?" Tanya Axe yang melihat Aya kadang-kadang menoleh ke belang seperti mencari sesuatu.

"Ah? Kenapa apanya?" Tanya Aya bingung.

"Dari tadi kamu suka tiba-tiba noleh ke belakang, ada yang pengen kamu beli?" Tanya Axe.

"Ngga kok, aku merasa aneh aja, kek ada yang ngawasin dari tadi!" Jawab Aya yang membuat Axe merasa aneh dan ikut menoleh ke belakang.

"Nggak ada kok, orang-orang pada sibuk sendiri!" Jawab Axe setelah memindai seluruh tempat di belakang mereka tapi tidak menemukan sesuatu yang mencurigakan.

"Perasaan gw aja kali, yawdah yok lanjut jalan!" Kata Aya.

Mereka melanjutkan jalan-jalan santai, dan Aya tidak memperdulikan lagi perasaan diawasi yang sesekali dirasakannya, dan itu terus berlanjut sampai mereka memasuki kedai lesehan untuk berbuka puasa sebelum menghilang.

'Aneh' batin Aya.

Flash back off

Aya dan ketiga sahabatnya memutuskan untuk tidur setelah tidak bisa membuat ekor atau kepala dari keanehan yang dialami Aya tadi sore.

*******

Sementara itu, di sebuah penginapan lain di sebrang penginapan tempat Aya dan rombongannya menginap!

"Ingat besok, saya sama sekali tidak mau mendengar kata gagal!" Perintah seorang gadis pada beberapa pria yang terlihat seperti preman di hadapannya.

"Santai saja bos, asalkan upahnya sebanding, semua aman!" Jawab ketua preman itu dengan sombong.

"Ini dp kalian, sisanya kalian ambil setelah semua rencana saya berhasil!" Kata gadis itu memberikan segepok uang lembar merah kepada bos preman tadi.

"Bagus, ayo pergi!" Titahnya setelah mengambil uang dari tangan gadis itu.

Keesokan harinya, pagi-pagi sekali Aya sudah keluar dari penginapan, dan ikut bergabung dengan kerumunan yang menonton musisi jalanan mengais rezeki dengan mengandalkan keterampilan merka bermain musik.

Dia memberikan sejumlah uang pada para musisi itu sebelum beranjak untuk kembali ke penginapan! Lagi, dia merasakan tatapan diawasi itu tapi tidak menghiraukannya, hingga tiba-tiba...

Duaaak..

Bruk..

"Aaaaaaaaa ada kecelakaan!"

"Tabrak lari!"

"Toloong!"

Suara-suara ribut yang mengelilinginya secara perlahan melemah dan menghilang.

Anggi! Yang baru saja keluar dari penginapan dan mendengar keributan langsung menghampiri, dia begitu terkejut saat melihat kalau Aya telah menjadi korban tabrak lari dan berbaring dijalan dengan bersimbah darah.

Dia langsung histeris dan mengambil ponselnya, meminta salah satu orang yang berada didekatnya untuk menelpon kontak Ain yang ada di sana.

Axe yang kebetulan mihat Ain dan Ara berlari sambil menangis langsung menanyai mereka dan berlari dengan kalut mendahuli mereka untuk melihat keadaan Aya.

Mereka sampai di jalan tempat Aya ditabrak dan warga yang melihat memberitahu mereka kalau korban sudah dibawa ke rumah sakit terdekat di ujung jalan.

Next part guys, huhuuu...

Hiksrot (ceritanya nyedot ingus pas nangis)

Semoga Aya tidak kenapa-napa ya..

NEXT


Load failed, please RETRY

Quà tặng

Quà tặng -- Nhận quà

    Tình trạng nguồn điện hàng tuần

    Rank -- Xếp hạng Quyền lực
    Stone -- Đá Quyền lực

    Đặt mua hàng loạt

    Mục lục

    Cài đặt hiển thị

    Nền

    Phông

    Kích thước

    Việc quản lý bình luận chương

    Viết đánh giá Trạng thái đọc: C28
    Không đăng được. Vui lòng thử lại
    • Chất lượng bài viết
    • Tính ổn định của các bản cập nhật
    • Phát triển câu chuyện
    • Thiết kế nhân vật
    • Bối cảnh thế giới

    Tổng điểm 0.0

    Đánh giá được đăng thành công! Đọc thêm đánh giá
    Bình chọn với Đá sức mạnh
    Rank NO.-- Bảng xếp hạng PS
    Stone -- Power Stone
    Báo cáo nội dung không phù hợp
    lỗi Mẹo

    Báo cáo hành động bất lương

    Chú thích đoạn văn

    Đăng nhập