Jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam, Jackran berencana untuk menemui Berliana tanpa sepengatahuan Bian. Jackran sengaja tidak memberitahukan Bian tentang rencananya itu karena ia tidak yakin dengan pertemuannya dengan Berliana ini, karena itulah Jackran tidak memberitahukan Bian agar Bian tidak kecewa melihat sikapnya menghadapi Berliana nanti.
Jackran melajukan mobilnya menuju kediaman Berliana, tempat di mana ia pernah menjemput Tiara saat itu. Sejujurnya ketika mengingat itu, Jackran semakin marah kepada Berliana, dan karena itu juga ia berjanji akan selalu ada di samping Tiara.
Jackran memasuki halaman rumah Berliana yang tidak begitu besar namun mampu menunjukkan bahwa ia adalah salah satu orang penting di perusahaan J. Jackran menekan tombol bel rumah Berliana, ia menunggu beberapa saat hingga ada seseorang yang membukakannya pintu, di mana orang tersebut adalah Berliana sendiri.
“Bian tidak pernah berubah, dari dulu Bian selalu bisa bahagia dan terluka hanya karena hal-hal kecil,” gumam Jackran,
Mengukir Namaku di Hatimu