Tải xuống ứng dụng
85.56% The Hidden Smile / Chapter 83: Heny #4

Chương 83: Heny #4

Nadia keluar dari kamar dengan seragam lengkapnya. Rambutnya ditata rapih, wajahnya diberi riasan tipis. Ia sudah siap untuk menghadiri upacara kelulusan hari ini, sama seperti David yang siap meluluskan para siswa-siswinya.

Entah mengapa hari ini Mama bersikap aneh, mulai dari menyiapkan pakaian Nadia, menyiapkan sarapan istimewa, hingga saat mereka akan berangkat ke sekolah, Mama tidak ingin melepaskan pelukannya dari Nadia.

"Ma… Nadia sama Kak David berangkat dulu, ya…" kata Nadia masih dalam pelukan Mama.

"Iya sayang… Hati-hati, ya..." Kata Mama lembut lalu mengecup kening Nadia dan akhirnya melepaskan gadis itu.

"Mama kalo kayak gitu cuman ke Nadia, David jadi cemburu dong." Kata David pura-pura merajuk.

Mama tersenyum lalu memeluk David juga. "Hati-hati di jalan. Adeknya dijaga!" kata Mama, lalu mengecup kening David.

"Kebalik Ma… Malah kalau ada begal, si Nadia yang ngejagain David, bukan sebaliknya." Jawab David lalu tertawa lucu.

Pak Agus juga mengiyakan lalu tertawa. Keduanya segera berangkat ke sekolah.

Keduanya baru tiba di sekolah saat Rebecca dan Steven menyambut mereka di tempat parkir. Kelihatannya mereka juga baru saja sampai. David segera berjalan pergi bersama Rebecca, dan Nadia mendapat bouquet bunga yang cantik dari Steven. Ia mencium bunga itu lalu tersenyum manis pada Steven.

"Happy Graduation!" kata Steven tenang.

"You, too. And this is so beautiful." Jawab Nadia senang.

Keduanya berjalan bersama menuju Aula, tempat di mana semua orang berkumpul untuk upacara kelulusan hari ini. Nadia tidak melihat Alex di sekitaran. Mungkin Ia sedang pemanasan untuk menari nanti, jika ada.

Mereka segera menuju tempat duduk di deretan yang berisi siswa-siswi dari kelas mereka dan disambut oleh Amel, Grace, dan Henry.

"Gue denger-denger, Pak David sama Kak Rebecca udah tunangan. Beneran?" Bisik Henry saat Steven baru saja duduk di sampingnya.

"What? Serius?! Aduh, fave Teacher gue…" Grace memasang wajah sedih.

"Wait! Emang si Kak Rebecca itu, sapa?" Tanya Amel bingung.

"Kakaknya Steven, Mel." Bisik Henry.

"What?! Kakak lo berdua, tunangan? Not fair!" kata Amel tak percaya.

"Trus, lo berdua maunya apa?" tanya Steven setelah tertawa mendengar percakapan mereka.

"Berisik!" tegur Nadia tiba-tiba dan membuat mereka semua terdiam lalu menoleh ke arahnya.

"And you! Why don't you tell us, something?" Henry berbisik sinis pada Nadia.

"Not my story to be told." Jawab Nadia santai.

"And, she wasn't even there, in fact. Waktu mereka tukeran cincin." Tambah Steven.

"Kemana lo?" Grace menginterogasi Nadia.

"Running somewhere karena nggak bisa nyegah mereka tunangan, mungkin?" jawab Amel yang membuat mereka semua menolah ke arahnya.

"Since when, jalan pikiran lo mulai rusak kayak Nadia?" tanya Steven heran. Amel hanya menatap mereka, mengangkat bahunya, lalu tersenyum malu-malu.

Nadia tersenyum merasakan hangat kebersamaan mereka seperti ini. Tidak sulit bagi mereka untuk memaklumi sikap Nadia dan tetap menjadi temannya. Bahkan Nadia tidak bisa menolak mereka dalam keadaan apapun. Ia sadar, bahwa mulai hari ini, ia akan merindukan mereka semua. Ia pasti akan merindukan perhatian Steven, sikap judes Grace, kecentilan Amel, dan candaan konyol Henry.

Pak Carlos akhirnya muncul di panggung dengan penampilan yang sangat elegan. Hari ini, guru tampan itu menjadi pembawa acara kelulusan. Pak Carlos memberi salam dan menyambut semua hadirin yang telah hadir.

Acara dibuka dengan penampilan dari para junior, dimulai dengan pembacaan puisi yang amat dalam dan menyentuh, sebuah nyanyian indah bagi para lulusan, dan kemudian sebuah tarian yang bersemangat dari tim dance yang menyertakan Alex. Hingga sampailah mereka pada pengumuman kelulusan, Pak Carlos mulai membacakan satu persatu kelas, dengan wali kelas beserta muridnya yang dinyatakan lulus.

Hari itu menjadi sebuah hari yang sangat baik. Semua siswa kelas XII dinyatakan lulus. Seorang pemuda bernama Ryan dari kelas XII IPA-2 menjadi peringkat satu umum, dan Nadia dari kelas XII IPA-1 tetap bertahan sebagai peringkat dua, sedangkan seorang gadis dari kelas XII IPA-3 bernama Sisca mendapatkan peringkat tiga.


SUY NGHĨ CỦA NGƯỜI SÁNG TẠO
Weird_Unicorn Weird_Unicorn

DON'T FORGET TO LEAVE A TRACE PLEASE...

so be kind to COMMENT AND VOTE

p.s* your power stone will be refill every 24 hours,

so spare me one of them, please.

Thank You xoxo.

Load failed, please RETRY

Tình trạng nguồn điện hàng tuần

Rank -- Xếp hạng Quyền lực
Stone -- Đá Quyền lực

Đặt mua hàng loạt

Mục lục

Cài đặt hiển thị

Nền

Phông

Kích thước

Việc quản lý bình luận chương

Viết đánh giá Trạng thái đọc: C83
Không đăng được. Vui lòng thử lại
  • Chất lượng bài viết
  • Tính ổn định của các bản cập nhật
  • Phát triển câu chuyện
  • Thiết kế nhân vật
  • Bối cảnh thế giới

Tổng điểm 0.0

Đánh giá được đăng thành công! Đọc thêm đánh giá
Bình chọn với Đá sức mạnh
Rank NO.-- Bảng xếp hạng PS
Stone -- Power Stone
Báo cáo nội dung không phù hợp
lỗi Mẹo

Báo cáo hành động bất lương

Chú thích đoạn văn

Đăng nhập