Stella mengerucutkan bibirnya, bolak-balik berpikir apakah sebaiknya dia mengaku atau tidak.
Bella melangkah maju dan menatapnya, tidak melewatkan sedikitpun ekspresi di wajah Stella. "Stella, apa kau sudah bercerai dengan suamimu? Mengapa kau masih berkomunikasi dengan ayah suamimu?"
Meskipun nadanya tenang, tapi Bella bertanya secara tersirat.
Perasaan aneh melintas di benaknya, dan Stella mengerutkan keningnya.
Mengapa dia merasa kalau Bella tampaknya terlalu peduli dengan hal-hal ini?
Melihat dia tidak berbicara, alis Bella yang lembut dan halus itu terangkat dengan ekspresi yang galak, "Bukankah kalau begini kau sengaja berhubungan dengan dua pria? Sementara kau belum berpisah dengan suaminya, tapi kau juga berani menggoda Presiden Saga?"
Jika ini masalahnya, lalu mengapa Stella bisa mendapatkan cinta Saga?
Lalu, mengapa Stella bisa dengan tanpa beban dan percaya diri mengejar kebahagiaannya sendiri, daripada mengurusi suaminya sahnya?