"kamu..."
Ketika Lorenz melihat keadaan ini, dia pun ikut terkejut. Dia tidak menyangka jika orang itu bahkan tetap masih melakukan hal ini meskipun menyebut nama ketuanya.
"Kenapa? Apakah kamu ingin melakukannya juga? Aku akan senang hari ini jika kamu ingin melakukannya dan bisa bermain denganmu." Ucap Erza yang menarik tangannya dan tidak peduli dengan perkataanya tadi.
Di sisi lain, Lorenz juga merasa sedikit terkejut. Dia bukanlah bajingan biasa. Dia bahkan telah bersama Sandoro selama beberapa tahun dan dia telah berhubungan dengan banyak orang. Tapi orang yang ada di depannya ini bahkan memiliki kemampuan yang cepat. Dia mungkin bukan orang biasa jadi lebih baik untuknya untuk tahu identitasnya dan tidak menyinggungnya lagi saat ini. Sebelum dia melawannya, dia bahkan harus menyelidikinya terlbih dulu untuk tahu pastinya.
"Kamu Erza kan? Dia bahkan sudah tidak berdaya jadi kita bisa bicarakan nanti oke?"
"Kemarilah, bawa Yudistira ke rumah sakit."
"Tahan."