Tải xuống ứng dụng
90% TIBERUS AIRLINE FLIGHT 447 / Chapter 9: Chapter 3 D : Senior Flight Attendance.

Chương 9: Chapter 3 D : Senior Flight Attendance.

9 bulan sebelum pagi kelabu.

Jam 07.32 pagi.

Diruang tamu.

Karena hari ini hari senin. Randa dan Randi sudah berpakain rapi dan bersiap-siap untuk pergi kesekolah. Ada Reski juga yang lagi nonton TV.

Lalu turun Nisa.

"randa dan randi sudah siap ki?"tanya Nisa.

"sudah kak. Mereka lagi pakai sepatu." Jawab Reski.

"ya udah. Randi dan Randa biar kak yang antar." Kata Nisa.

" kaka bisa terlambat. Bandara ama sekolah mereka jauh" kata Reski.

"ya ngak papalah. Sesekali" kata Nisa.

"Nisa. Nisa harus ingat kerja kalo telat datang tu ngak bagus. Apa lagi Nisa baru dapat kenaikan pangkat" kata bibi Yani.

"ya betul tu nis. "tambah ibu.

"ya bu., bi" kata Nisa.

"kamu juga ki. Apa lagi adikmu sudah siap tu" kata ibu.

"siap buk komandan" kata Reski seraya mematikan TV dan hendak beranjak kegarasi.

"ki bensin motormu masih ada?"tanya Nisa.

"banyak kak." jawab Reski.

"ni"kata Nisa seraya menyodorkan uang 100 rb.

"untuk apa kak. Bensin motor kiki masih ada?"tanya Reski.

"buat apa kek" jawab Nisa.

"ya udah" kata Reski seraya mengambil uang itu.

"tapi ngak boleh beli yang kemarin ya. Dan sisain 20 ya" kata Nisa.

"siap bos" kata Reski Seraya menyalami kakaknya.

"hati-hati dijalan ya nak" kata ibu.

"ya bu. nek iki jalan dulu ya"kata Reski seraya menyalami bibi Yani dan ibu.

Bibi Yani hanya tersenyum . Lalu Reski pergi kekamar ayah dan ibu untuk menyalami ayah kemudian pergi menuju garasi. Lalu datang randa dan randi lalu meyalami kakaknya.

"belajar yang rajin ya nak" kata ibu.

"ya buk." Kata Randa.

Randi mengikuti abangnya untuk menyalami ibu. Kemudian mereka menyalami bibi yani. Lalu kekamar untuk menyalami ayah kemudian pergi menuju garasi. Lalu suara motor menggema di garasi diiringi suara pintu garasi dan gerbang.

Sementara itu di ruang tamu.

"ya bu, bi. Iki tu suka beli..." kata Nisa.

"keripik kentang ama susu coklat kan"potong bibi Yani.

"anak itu. Badan udah ngalahin kakaknya gitu masih aja sukak ama gituan" kata ibu.

"ngalihinnya dari samping sih" kata bibi seraya tertawa.

"bibi bisa aja" kata nisa seraya tertawa.

"ada seru apa nih?"tanya ayah yang baru keluar dari kamar dan sudah memakai kemeja rapi.

"biasa si iki" kata ibu.

"oh anak keripik kentang itu. Nis kamu harus nasehatin iki deh jagan sering-sering beli keripik kentang."kata ayah.

"semalam Nisa sudah nasehatin yah."kata Nisa.

"iki iki."kata bibi

"nis kamu ngak pergi?"tanya ayah.

"mau pergi nih ya" kata Nisa seraya melangkah ke arah ayah, ibu dan bibi lalu menyalami mereka.

Kemudian suara mobil civic itu mengema. Lalu Nisa pergi kekantor.

"nisa tuh selalu baik sama adik-adiknya" kata ayah.

"ya pak, apalagi sama cucu saya, iki" kata bibi Yani.

"kalo dilihat-lihat mereka kayak kakak adik sih. Ketimbang pembantu ama majikannya" kata ibu.

"awalnya bibi takut kalo Nisa ngak mau menerima iki dengan baik" kata bibi Yani.

"ya itulah Nisa ia gampang berteman dengan siapa aja. Ya udah ayah pergi dulu" kata ayah seraya mencium pipi ibu.

"hati-hati ya yah" kata ibu seraya membalas ciuman ayah.

Lalu ayah pergi, ibu dan bibi kedapur.

9 bulan sebelum pagi kelabu .

Jam 5.30 magrib.

Jalan depan rumah.

Mobil Nisa sudah sampai dirumah. Kemudian mobil itu masuk ke garasi.

9 bulan sebelum pagi kelabu.

Jam 5.31 magrib.

garasi rumah.

Nisa keluar dari mobilnya. Mengambil tas kerjanya dan 2 kantong putih lalu menutup pintu mobilnya lalu melangkah ke pintu masuk lalu melepaskan sepatunya. Dan masuk,

9 bulan sebelum pagi kelabu.

Jam 5.30 magrib.

Ruang tamu.

Ayah, ibu, Randa, Randi, Reski, bibi Yani sedang duduk diruang tamu.Tiba-tiba,

Suara gerbang dan garsi dibuka.

"nah itu pasti kakak" kata Reski.

Ayah dan ibu hanya tersenyum.

9 bulan sebelum pagi kelabu.

Jam 5..30 magrib.

Ruang tamu.

Nisa masuk keruang tamu seraya membawa tasnya dan 2 kantong putih.

"kakak bawak apa?" tanya Randi seraya berlari kearah Nisa.

Lalu disusul Randa dan Reski.

"he..kakaknya baru pulang langsung diserbu" kata ibu.

"biasalah bu. Anak-anak" kata bibi Yani.

"mau ngak?." Tanya Nisa.

"mau"jawab Randa dan Randi serentak.

Reski hanya tersenyum.

"kalau mau salam dulu kakak " kata Nisa seraya melepaskan tasnya. Dan menyodorkan tangannya.

Randa terlebih dahulu menyabut sodoran tangan kakaknya. Lalu Randi dan terakhir Reski.

"nah. Ini buat buat 2 dua R" kata Nisa seraya menyerahkan 1 kantong putih ke tangan Randa.

"terimakasih kak"kata Randi.

"sama-sama. Dan ini buat kamu Reski" kata Nisa seraya menyodorkan sisa kantong putih ke Reski.

"terimakasih kak" kata Reski.

Lalu Nisa menuju kearah ibu lalu menyalaminya kemudian berjalan kearah ayah lalu menyalaminya dan berjalan ke arah bibi yani dan menyalaminya. Sementara Randa, Rendi Dan Reski sibuk membuka kantong putih tadi.

"wow an , lihat ini"kata Randi seraya mengeluarkan isi kantong pustih tadi yang merupakan kotak berisi dua mainan robot.

"yok. Kita bukak di" kata Randa.

"yok an"kata Randi.

"tapi, kamu yang mana di?" kata Randa.

"aku yg merah an"kata Randi.

"oh yaudah berarti an-an yg ijo"kata Randa.

Lalu mereka membuka kotak tadi lalu membagi bagian mereka masing-masing. Nisa, ayah, ibu, Reski dan bibi Yani hanya tersenyum melihat kejadian itu.

"iki dapat apa dari kakak?"tanya bibi Yani.

"oh. Bentar nek." Kata Reski.

Lalu reski membuka kantong putih tadi dan melihat isinya yang berupa baju kaos bertuliskan 'best sister ever'.

"wah makasih kak." Kata Reski seraya berlari kearah Nisa seraya memeluk Nisa erat-erat.

Nisa hanya tersenyum.

"eh.... penyek kakaknya iki"kata ibu.

"biarin "kata Reski.

Lalu semuanya tertawa dan mengobrol.

9 bulan sebelum pagi kelabu.

Jam 06. 15 magrib.

Ruang tamu.

Suara azan,

"dah yok kita sembahyang" kata ayah.

Semuanya bubar dari ruang tamu lalu masuk ke kamar mandi masing-masing. Untuk mengambil wudhu Lalu masuk kekamar untuk mengambil peralatan sembahyang. Kemudian semuanya keluar seraya membawa peralatan sembahyang. Dan kemudian sembahyang magrib pun dilaksanakan.

9 bulan sebelum pagi kelabu.

Jam 06.18 magrib.

Ruang tamu.

Mereka sudah selesai sembahyang lalu mereka semua mencium tangan satupersatu lalu duduk bersila. Ibu berdiri untuk mengambil Al-quran. Namun dicegah Nisa,

"bu hari ini biar giliran Nisa aja" kata Nisa.

Ibu hanya tersenyum lalu duduk bersila. Kemudian Nisa berdiri dan mengambil al-quran dan membacanya Semuanya mendengarkan pembacaan Al-quran oleh Nisa. Setelah itu seluruh keluarga mengemas peralatan solat. Dan berkumpul lagi diruang tamu.


Load failed, please RETRY

Tình trạng nguồn điện hàng tuần

Rank -- Xếp hạng Quyền lực
Stone -- Đá Quyền lực

Đặt mua hàng loạt

Mục lục

Cài đặt hiển thị

Nền

Phông

Kích thước

Việc quản lý bình luận chương

Viết đánh giá Trạng thái đọc: C9
Không đăng được. Vui lòng thử lại
  • Chất lượng bài viết
  • Tính ổn định của các bản cập nhật
  • Phát triển câu chuyện
  • Thiết kế nhân vật
  • Bối cảnh thế giới

Tổng điểm 0.0

Đánh giá được đăng thành công! Đọc thêm đánh giá
Bình chọn với Đá sức mạnh
Rank NO.-- Bảng xếp hạng PS
Stone -- Power Stone
Báo cáo nội dung không phù hợp
lỗi Mẹo

Báo cáo hành động bất lương

Chú thích đoạn văn

Đăng nhập