Pagi menjemput hari baru, membawa serta memori yang tak akan bisa terbujuk dengan selaman ilusi mimpi sekali pun.
Setelah di terpa oleh hujan sepanjang malam, kali ini matahari memenuhi janjinya untuk menerangi bumi. Bekas genangan air yang ada di beberapa sudut jalan, di bantu serta untuk sedikit demi sedikit mengering.
Semua orang beraktifitas dengan normal seperti biasanya, jauh lebih semangat untuk mengejar banyak pengalaman hingga batas petang.
Namun tidak dengan dua sosok yang malah masih bergemul di atas selimut. Jika satu sosok mungilnya yang memang masih betah dengan mata terpejam, lain halnya dengan pria dengan perawakan jangkun itu.
Di sebuah ruangan yang kedap dari keramaian, memenjara keduanya dengan banyak hal indah yang sudah tergambarkan dengan baik. Pria jangkun yang serta menjadi pemilik, mengedarkan pandangannya ke setiap sudut seolah tempat itu adalah asing.