Chandra Pov
Setelah Gabriel memerintah itu tidak ada yang tahu tentang tersebut tapi aku berusaha untuk diam saja dan mungkin tapi aku harus membantu menyelesaikan ini dengan begitu dengan iblis.
"Mengapa Gabriel kadang-kadang berubah sikapnya?" tanyaku pada Zen yang pernah berada di sampingku lalu dia menoleh ke arahku dan mengedikkan bahu dengan acuh lalu pergi seketika langsung memutar bola mata dengan malas.
"Ternyata aku memang dingin tapi tidak sedingin mereka berdua. Dasar manusia kutub es!" aku memutar bola mata malas dan langsung mengikuti kemana Zen pergi.
Mereka ada dan mereka nyata. Mereka ada di depan mataku meskipun sebelumnya aku tidak mempercayainya namun sekarang aku benar-benar mempercayai mereka. Aku membawa kapak, pedang dan panah.
Meskipun aku belum mahir dalam menggunakan kapak tapi setidaknya ini bisa menjadi untuk berjaga-jaga.
I tagged this book, come and support me with a thumbs up!
hello my readers, follow instagram @saputranugroho.
thank you so much