"Aku takut sama jarum suntik!" seru Pradita. "Aku gak mau kalau aku sampe disuntik!"
Pradita terdengar seperti yang sedang merengek. Bara malah jadi kesal mendengarnya, tapi sekaligus juga geli.
"Apa hubungannya sakit mata sama disuntik, Ayank?"
"Yaaa! Bisa aja kan aku disuntik terus aku pingsan!" rengek Pradita sambil memegangi sebelah matanya.
"Gak lah. Tenang aja, aku bakalan temenin kamu kok."
"Gak mau!" Pradita meronta-ronta di jok. Ingin sekali Bara meremas pipinya saking gemasnya.
Arini meringis. "Ya udah, Kak sekarang kita ke dokter aja."
Bara pun menancapkan gas dan segera menuju ke rumah sakit terdekat tanpa menunggu persetujuan dari Pradita. Ia membawa Pradita ke IGD dan menyerahkan kartu VIP pass yang pernah pamannya berikan padanya. Sang perawat langsung membawanya menuju ke sebuah ruangan yang terpisah dengan yang lainnya.