Pagi - pagi sekali bel apartement sudah berbunyi. Tentu saja Sean di buat kesal karenanya. "Baru juga jam enam pagi sudah datang aja sih nih dokter sialan. Nona saja masih tidur." Padahal tanpa sepengetahuan Sean, Nona nya itu sudah bangun bahkan saat ini sedang bersiap - siap ke kantor.
"Apa Calista sudah bangun?" Ryan bertanya tanpa mengulas senyum. "Belum." Jawabnya, singkat, padat, dan jelas.
"Baiklah kalau begitu saya akan menunggu."
Sean tidak menghiraukan keberadaan Ryan. Dia berlalu ke dapur menyiapkan sarapan untuk Nona nya. Semangkuk bubur dan segelas teh hangat adalah pilihan yang tepat. Selesai mengeksekusi bahan makanan segera menuangkannya ke dalam mangkok lalu menyajikannya di atas meja. Senyum puas mengukir di bibir kokoh. "Sekarang tinggal panggil Nona menyantap hasil karya ku. Semoga Nona tidak memuntahkannya."
Hallo, kalian masih setia nunggu? Terima kasih ya! Selalu dukung aku dengan memberikan power stone dan saran supaya cerita ini lebih baik.
Kalian menyukainya? Tambahkan ke koleksi!