"Ada apa Ratu?" Anak perempuannya yang selalu menghidupkan suasana membuatnya menghentikan lagi pekerjaannya.
"Ayah kok tahu aku yang menelpon?" Sahut Ratu dengan suara riangnya.
"Bahkan napas kamu pun sudah bisa tercium dari sini. Ada apa, sayang?" Sahut Darren lagi pada anak perempuan satu-satunya ini.
"Ayah jadi kan nanti sore temani kami ke toko buku? Aku dan kakak sudah selesai pulang sekolah dan baru sampai rumah." Jawab Ratu dengan ciri khas suara centilnya.
"Tentu saja, memang pernah ayah berbohong padamu?"
"Tidak sih. Ya sudah kalau begitu. Kami mau makan siang dulu lalu tidur siang. Setelah itu latihan karate. Tangan dan kakiku pegal semua karena satu minggu kemarin libur." Jawab Ratu sambil memukul-mukul betisnya dengan tangan kecilnya.