"Hm. Apalah. Mumpung aku ada disini," kata Kim Daniel sembari mengendikkan bahu. "Karena jika Renji sudah membawamu pergi, memang kau ingin bertanya tentangnya kemana lagi?"
"Ah, iya..."
Tak sabar, Kim Daniel justru mendekat dan menunjukkan satu foto yang lain. "Kalau ini baru duetku dengan Renji," katanya. Kali ini sepertinya pertunjukkan kedua. Disana Renji tetap memainkan piano. Sementara Kim Daniel remaja berdiri di sebelahnya dengan biola di bahu. "Kita membawakan lagu Beethoven waktu itu. Sedih sekali nadanya. Hahaha... namanya juga perpisahan," imbuhnya sembari men-scroll layar sekali lagi. "And then... Yang ini pertunjukkan ketiga. Kita berdua duet dengan lagu lain, sementara mantan Renji menari balet solo berjudul The Black Swan di tengah panggungnya."
DEG
Mantan Renji?
Siapa?
Ginnan pun menyipitkan mata demi meneliti lebih jeli foto itu.
Ginnan berangkat dari masa lalu yang sulit. Bisa dibilang dia jatuh bangun sendirian... tanpa Bunda dan Yuki, segalanya adalah hal yang sulit untuk dideskripsikan dengan dada lapang.
Ginnan terluka. Dia merasa bisa mengendalikan segalanya tapi sulit. Bahkan ketika harga dirinya mulai dipupuk perlahan-lahan di depan seorang Renji Isamu, tapi nyatanya... luka-luka di masa lalu itu masih ada.
Ginnan merasa kecil. Dan mungkin jauh di dalam lubuk hatinya, akan selalu begitu.