Chương 159: CH.159 Kehidupan Sekolah
Selama sekolah, aku tidak terlalu memperhatikan banyak kecuali hal-hal menarik saja. Daya tangkapku jauh lebih daripada yang lain, tidak perlu memaksa diri untuk mengetahui segala hal yang ada. Walau begitu untuk pelajaran apa saja yang perlu dipelajari, itu sudah banyak berganti. Seperti pelajaran sejarah sudah berganti banyak, pelajaran matematika juga berkembang dengan pesatnya.
Namun saat pelajaran sejarah, aku tidak sengaja mendengar satu kata yang seharusnya sudah tidak pernah diperbincangkan lagi. Apa itu? Kata itu adalah 'sihir'. Aku yang tadinya tidak fokus tiba-tiba kembali fokus dengan mendengarkan setiap kalimat yang diucapkan oleh guru.
Bisa saja informasi yang aku butuhkan tentang sihir itu diucapkan oleh guru, siapa yang tahu bukan? Aku berlaku seperti ini karena tidak bisa menemukan sama sekali petunjuk soal sihir. Bukan soal sihir apa yang ada di dunia ini, tetapi asal-usul sihir yang ada. Memang, aku masih bisa melakukan sihir seperti biasanya karena kadar mana masih cukup. Namun kalau begini terus bisa-bisa mana menjadi krisis mengalahkan mineral-mineral langka lainnya.
"Sihir sekarang sudah menjadi salah satu hal yang dilarang oleh pemerintah mana pun. Itu sebabnya para penyihir diperlakukan sama dengan penjahat kelas tinggi."
"Kira-sensei, boleh aku bertanya?"
"Rie-sama? Baiklah, silahkan."
"Aku sedikit lupa soal hal itu, bisa tolong jelaskan kenapa sihir itu dilarang?"
Sebenarnya aku sedikit ragu untuk bertanya, tetapi rasanya kalau aku tidak bertanya rasa penasaranku akan memuncak dengan cepat. Lagipula tidak akan ada yang menyadari diriku adalah seorang penyihir di sini.
"Awal mulanya adalah kejadian 8 tahun lalu yaitu kejadian Parateresa Interifa yang terjadi di kota pusat negara mana pun termasuk kota Techia negara kita, Physyate. Diduga kejadian itu dilakukan oleh oknum penyihir 'Evil Sorcerer Cultist'."
"Apa ada buku atau dokumen yang memuat hal itu Kira-sensei? Atau itu hanya asumsi belaka?"
"Sampai sekarang kejadian itu masih diselidiki, jadi belum ada buku atau sumber mana pun yang memuat kejadian Parateresa Interifa itu. Penyelidikan masih berlangsung, jadi kota pusat Techia masih ditutup. Apa ada pertanyaan lain Rie-sama?"
"Tidak ada, terima kasih Kira-sensei."
Kota pusat Techia ditutup ya? Kalau begitu kenapa penyelidikannya lama sekali? Seberapa besarnya kemampuan 'Evil Sorcerer Cultist' itu? Dan sebenarnya apa niat mereka dibalik kejadian itu? Namun kalau aku bilang, perbuatan seperti itu memang mencurigakan, hanya penyihir saja yang mampu. Tidak ada jejak, tidak ada berita, tidak ada kesimpulan pasti, hanya asumsi belaka yang bisa dibuat oleh polisi.
Rasanya aku ingin mengetahui lebih lagi karena orang tua asli pemilik asli otak ini termasuk dalam korban kejadian itu. Aku belum menemukan jejak apa pun tentang kedua orang tua pemilik asli, 'Pandora Box' saja belum berhasil aku buka untuk mengungkap semua memori yang masih tersembunyi rapat-rapat.
Kemungkinan besar petunjuk tentang kejadian itu ada di dalam 'Pandora Box' yang belum berhasil aku buka. Sebenarnya apa kunci dari 'Pandora Box' ini? Semua hal sudah kulakukan selama ini, tetapi tidak ada hasil memuaskan sama sekali.
"Kalau begitu sensei lanjutkan lagi penjelasan yang terpotong tadi. Penyihir sekarang disamakan seperti penjahat, setiap ada penyihir mau itu baik atau jahat niatnya, semuanya akan ditangkap untuk diinterogasi oleh polisi. Kalau mereka tidak ingin membuka mulut, mereka akan disiksa dan dipenjara selamanya."
'Sadis!!'
Tidak kusangka bahkan polisi sampai mengambil metode kasar seperti ini. Kurasa memang tidak ada bukti yang kuat untuk menemukan jalan keluar kejadian Parateresa Interifa itu. Namun kalau sampai sebegininya, kemungkinan besar para ilmuwan ahli teknologi itu takut untuk lapor, atau ingin mengamati diriku terlebih dahulu.
Kalau ingin mengamati diriku terlebih dahulu itu pasti didasari oleh fakta bahwa aku adalah manusia pertama yang menggunakan tubuh android ini bukan untuk keperluaan militer. Kurasa apa pun itu, semuanya masih bisa aku kontrol untuk tidak menimbulkan kericuhan.
"Dulunya para penyihir dan yang non-penyihir hidup bersamaan, bahkan para penyihir membantu banyak dalam segala faktor. Karena kejadian itu juga privasi bukanlah hal yang bisa dilindungi lagi dari orang lain. Ini bertujuan untuk mengungkap orang-orang dengan profil yang meragukan dan berbahaya."
Untung saja aku menghabiskan banyak waktuku di dalam rumah dan saat keluar rumah aku menyamar dan memalsukan dataku. Oh jangan kaget, sebagai ahli teknologi juga di masa lampau saat hidup sebagai Sin, data adalah segalanya. Mempunyai data sama saja menguasai dunia secara luas.
Istilahnya kalau dulu aku memalsukan identitasku dan mempunyai banyak nama sekaligus. Hal ini sudah kuperingati untuk teman-temanku jadi mereka tidak akan salah mengungkap identitas asliku sebagai Akaterasu Rie. Teman-temanku juga kubuatkan identitas lain dengan nama-nama yang berbeda, tetapi dengan foto profil yang mirip.
Baru saja aku menikmati mata pelajaran sejarah ini, bel istirahat sudah berbunyi. Hah~ sebaiknya aku mencari tahu sendiri nanti untuk lebih detailnya. Tidak mungkin tidak ada berita atau data yang tidak tersisa. Kemungkinan besar memang sengaja disembunyikan supaya tidak menimbulkan masalah dan asumsi yang berlebihan.
"Baiklah, kita lanjutkan pembahasan ini lain waktu, terima kasih."
"Hah~ ngh…."
Aku meregangkan badanku seolah-olah badan ini lelah, padahal tidak. Ini kulakukan karena aku hanya masih terbiasa dengan cara hidup lama sebagai manusia biasa bukan android. Juga hal seperti ini juga mengurangi rasa curiga teman-temanku terhadap diriku.
"Rie-sama, ingin makan bersama kami di kantin? Atau Rie-sama membawa bekal sendiri seperti kemarin?"
Ugh… seharusnya lain kali aku membuat tubuh ini mempunyai fitur seperti manusia normal. Kalau begini aku jadi sulit bukan beralasan kepada temanku kalau aku memang tidak perlu makan dan tidak bisa mencerna makanan seperti manusia normalnya?
Yah~ aku tidak bisa menyalahkan juga pembuat tubuh android ini karena tujuan utamanya untuk kemiliteran juga, jadi makan dan keperluan lain yang ada pada manusia dan merepotkan disingkirkan.
"Ahh maaf, aku selalu dibawakan bekal oleh mamaku, jadi begitulah."
"Sayang sekali, ya sudah deh, mungkin lain kali aku harus membawa bekal sendiri."
Sial, jangan menambah masalah untukku tolong. Rasanya aku harus membuat ruangan kecil di bagian tubuhku untuk menyimpan makanan yang aku makan. Kalau berpura-pura masih bisa bukan? Setidaknya begini lebih baik.
Jujur repot juga menutupi fakta bahwa aku sekarang hidup dalam tubuh android, sehari saja aku sudah bisa berbohong setidaknya lima kali kepada siapa pun itu, termasuk kepada 'keluarga'ku sendiri.
"Maaf ya~?"
Biasanya kalau istirahat ini aku memastikan kondisi kelima temanku dan pergi ke mana pun yang sepi. Kalau tidak biasanya aku ke perpustakaan kecil di mana siapa pun sudah tidak tertarik untuk mendatanginya.
Literasi semakin ke sini semakin memunah. Orang lebih memilih buku digital dibanding buku cetak. Keniatan membaca semua orang hampir menurun ke titik 0 yaitu tidak ada keniatan membaca sama sekali. Untung saja masih ada buku cetak yang aku miliki. Mungkin sekarang buku cetak sudah tidak ada nilainya, kecuali buku cetak menjadi langka atau edisi khusus.
"Fuh, akhir-akhir ini aku jadi semakin ahli dalam berbohong, bagus sekali."
Juga lama-lama aku kehilangan jati diriku sendiri karena begitu banyaknya kepribadian dalamku ini. Entah siapa aku sekarang, Lucifer? Sin? Eriene? Kioku? Atau bahkan Allergeia atau Ryuuou? Semakin banyak kepribadianku, semakin aku kehilangan jati diriku.
Yang aku selalu lakukan hanyalah menggunakan 'topeng' bernama 'senyum'. Tidak akan ada yang tahu sebenarnya apa perasaanku di dalam kalau aku terus tersenyum dalam segala hal. Begitu lebih baik untuk diriku dan orang lain bukan?
|Nona Rie, ada panggilan lagi dari papa dan mama, tetapi kali ini menyuruh nona Rie untuk berangkat sendiri.|
Panggilan dari papa dan mama? Namun aku harus pergi sendiri? Aku bisa-bisa saja pergi sendiri karena sudah terbiasa, tetapi ke mana dan naik kendaraan apa? Mobil? Atau transportasi umum? Tidak mungkin bukan naik limousine sedangkan teman-temanku tidak ikut?
'Memang aku harus ke mana dan naik kendaraan apa?'
|Papa katanya menyediakan mobil untuk nona Rie. Apa nona Rie bisa mengendarainya sendiri? Kalau tidak bisa katanya salah satu dari kami akan menyetirkannya untuk nona Rie.|
'Tidak apa-apa, aku bisa menyetir sendiri. Namun ke mana?'
Membuatku penasaran saja karena panggilan seperti ini tiba-tiba muncul ketika aku sedang sekolah. Memang aku punya hak datang dan meninggalkan sekolah dengan mudah, tetapi jarang sekali aku menggunakan hak ini kecuali pertama kali aku kembali ke sekolah dan sekarang ini.
|Lokasinya sudah aku share di ponselmu, seharusnya nona Rie bisa mengeceknya lewat fitur tubuh android nona Rie bukan?|
'Aku bisa. Baiklah, di mana mobil ini dan kuncinya?'
|Ada di tempat parkir, mobil warna merah plat nomer R-082917-AK|
'Baiklah, aku akan segera menuju ke sana. Tolong beri tahu kepala sekolah tentang hal ini, aku mengandalkan kalian.'
Tanpa berlama-lama aku langsung mengambil barang-barangku termasuk tas dan semua hal yang kubawa ke sekolah. Semuanya melihatku, tetapi aku tidak peduli juga. Aku menghiraukan semua perhatian yang tertuju kepadaku dan melakukan perintah dari papa.
Sebenarnya aku tidak ingin menarik banyak perhatian, tetapi entah kenapa selalu saja ada hal yang membuat perhatian orang teralih kepada diriku. Hah~ diadopsi ke keluarga kaya dan mempunyai pengaruh besar ya begini nih.
Bahkan saat aku sampai di tempat parkir yang terbuka, dan menemukan mobil itu, rasanya semua pandangan orang sejauh ratusan meter langsung teralih dengan sekejap. Apalagi saat aku menyalakan mesinnya, suaranya menarik perhatian satu sekolah.
Sekali lagi aku menghiraukan semuanya itu dan langsung pergi menuju ke tempat papa dan mama ingin menemuiku. Hmm, jaraknya sekitar 10 km, lumayan memakan waktu, tetapi kurasa tidak dengan mobil yang kecepatannya bisa mencapai 300 km/jam ini. Yah walau sebenarnya ada juga mobil yang lebih cepat, tetapi ini saja sudah menarik banyak perhatian.
"Lokasinya bernama 'Quiavae Resta'. Tidak pernah mendengarnya, tetapi biarlah, pasti ini hal penting yang harus aku ada. Setidaknya aku tahu bahwa papa dan mama masih mengandalkanku."
Tình trạng nguồn điện hàng tuần
-- Xếp hạng
Quyền lực 
-- Đá
Quyền lực