Setelah mengungkapkan semua yang terjadi akhir-akhir ini pada Rina, Ardy jadi merasa lumayan lega ditambah Rina nggak menghakimi atau merasa jadi manusia yang paling bener, dan Ardy berakhir bantuin pak Agus jaga warung sampai tengah malem karena shift Rina itu pagi sampai petang. Setelah di rasa udah cukup malem, Ardy pamit dari warung kopi itu karena kebetulan juga mereka mau tutup, jam satu dini hari Ardy bingung mau ke mana, kalau pulang udah pasti ribet kalau minta dibukain pintu.
Suara dari sambungan telpon beberapa kali menyahuti kesunyian dini hari ini, nggak berharap diterima sih panggilannya karena udah cukup gila juga nelpon jam satu dini hari, tapi nggak terduga panggilannya diterima si empunya nomor telpon. "Halo?" dan suara manis yang serak khas bangun tidur itu membuat hati Ardy terasa mencelos, tega banget dia nelpon Erza dini hari.
"Sayang," panggil Ardy amat lembut. "Maaf gue ganggu lo malem-malem gini kayak orang gila," ucap Ardy.