Tải xuống ứng dụng
72.41% Caffe Latte With Jae / Chapter 21: New Home

Chương 21: New Home

Aku tidak pernah mengira bahwa kejadian ini membuat semua orang khawatir, Dandi, mamah papah, Jae dan juga Brian. Mereka sangat khawatir ternyata, padahal aku hanya kecapean saja sepertinya. Mamah papah sedang dijemput oleh Jae, aku tahu mamah pasti sangat mengkhawatirkan ku. tadi aku bisa mendengar jelas bahwa mamah kaget banget dengar kabar aku ada di RS. Oh iya, mami nya Jae tidak kalah heboh nya, bahkan dia berencana untuk datang kesini besok tetapi dicegah oleh Jae karena sebentar lagi kan aku lahiran, jadi datang nya nanti saja kata Jae. Aku bersyukur akan hal ini, aku jadi merasakan bahwa ternyata banyak cinta disini, disekelilingku.

Brian yang saat ini menemaniku tertidur disofa, sepertinya dia sangat kelelahan di kantor. Dandi sedang menuju kesini setelah mematikan kompor di apart Jae hahaha. Aku bosen banget sebenarnya, tetapi aku tidak tega membangunkan Brian hmmm

"kakk" aku bisa mendengar Dandi membuka pintu. Akhirnyaaa

"ihh lama banget sihh" aku gerutu

"kan ada bang Bri" kata Dandi berjalan menuju ranjangku

"tuhh liat" aku menunjuk Brian yang sudah mimpi kealam jauh

"hadehhh kasian dia" kata Dandi mengerti bahwa Brian memang banyak kerjaan.

"kak lo beneran cuti?" tanya Dandi sambil mengambil kursi supaya bisa duduk disamping ranjangku

"iyaa kayaknya, gue mau rest lahh dalam waktu yang lama" kataku

"kalo saran gue kak, mending lo tinggal sama bang Jae aja"

"huh? Kenapa?" aku sedikit kaget

"ya biar ada yang jagain, lagian juga dia uda mau lahir masa kalian masih jauh gini"

Aku sedikit dia mencerna omongan Dandi barusan, tapi setelah di fikir-fikir benar juga sihh. Aku juga gak mau Jae selalu khawatir nanti. Hmmm apa aku ikuti aja ya perkataan Dandi, siapa tau nanti semua nya akan jadi lebih baik.

"hmm nangti deh kita omongin sama Jae" kataku

***

Cckkllkk.. aku menoleh kearah pintu yang terbuka, yap ada Jae dan pasti dibelakang nya sudah ada mamah papah.

"icaaa ya ampunnn" nah kan mamah pasti akan ngomel

"mahh" aku meluk mamah erat, iya aku kangen soalnya hehehe

Papah ikut memeluku bersama mamah, bisa kurasakan kehangatan yang mereka bawa, Jae tersenyum melihat kami yang sudah berpelukan.

"icaa kok bisa sakit sih" papah mengusap-usap kepalaku

"bandel emang kamu kalo dibilangin" mamah mulai mengomel

"udahh mahh jangan diomeli, kasian tadi uda diomeli sama ndi sama bang Jae juga" Dandi membelaku kali ini

"iyaa tapii kann" mamah masih sewot

"uda mahh udaa" kata papah menenangkan mamah. Hahaha lucu banget mereka berdua.

"kalian uda makan?" tanya mamah

"belum ni tante" sahut Brian yang tau-tau paling depan soal makan

Aku kaget ternyata Brian sudah bangun dari tidurnya hahaha

"ca uda makan?" tanya Jae

"uda kok udahh" jawab ku

"ndi belum makan mah, ayo makan" ajak Dandi

Akhirnya mamah papah Dandi dan Brian turun ke bawah mencari makan. Tadi sih Jae nitip makan aja karena mungkin dia igin menjagaku disini

"ca beneran uda makan?" tanya nya yang sudah duduk di kursi samping ranjangku

"udah kok, btw nanti uda boleh pulang kan kalo ini uda abis?" aku menunjuk ke cairan infuse yang digantung diatas sana

"hmm" dia mengangguk

"jee.." aku memanggilnya pelan

"iya?"

"uumm.. ituu…. Kayanya lebih baik gue tinggal sama lo ajadeh" kataku ragu

"huuhh? Gimana ca?" dia sedikit kaget tapi terlihat senang

"iyaa tinggal sama lo aja kayanya" kataku sambil menatap nya

"beneran??"

"lu serius gapapa ca?" tanya nya lagi

Aku hanya mengangguk sambil senyum ke arahnya.

"kayaknya emang uda waktunya kita saling mengenal satu sama lain" kataku

"gue seneng akhirnya banyak yang berubah dari lo ca, seengganya uda mikirin buat kedepan" katanya senyum

"iya, lagian bulan depan kan dia lahir jadi ada baiknya kita coba pelan-pelan saling menerima satu sama lain" kataku

Aku bisa lihat Jae senang dan lega, aku senang melihat senyum nya saat ini. wajahnya sangat teduh dan tenang, aku suka banget kalau Jae lagi senyum seperti ini hmmm.

"makasihh yaa caa uda ga mentingin diri sendiri" katanya sambil mengusap pelan kepalaku.

Aku tahu Jae sedang sarkas ini hahahaha

"jadi maksud lo selama ini gue egois nii?" candaku

"hmmm iya ga yaa?" di memegang dagunya seakan-akan sedang berfikir keras

Hahaha lucu banget dia, aku jadi gemas. Aku baru sadar selain ganteng, Jae juga bisa berubah jadi segemas ini.

"tapii Jae, gue mau kamar sendiri yaa" kata ku ragu

"sure mam" katanya sambil mengacungkan kedua jempolnya.

***

Mamah dan papah tadi senang saat dengar kalau aku akan tinggal di apart Jae, karena selama ini yang mamah papah tau aku tinggal bertiga di apartku dengan alasan aku masih belum mau jauh dari Dandi dan rumah. jangan tanya gimana reaksi Brian, yapp dia yang paling senang di antara semua alam semesta hahaha. Pada akhirnya aku menerima saran dia untuk membukakan hatiku untuk Jae.

"berarti Dandi nanti tinggal sendiri dong?" kata Dandi sedih

Aku tahu dia benaran sedih kali ini, karena dari kecil aku dan dia tidak pernah pisah, maksdunya beda rumah. Jae yang melihat ekspresi Dandi hanya bisa senyum.

***

Aku turun dari mobil Jae, saat ini aku sedang di basement bersamanya menunggu lift. Apart Jae berada di lantai 23, lumayan lahh. aku memasuki apartnya untuk yang pertama kalinya. Bia terlihat jelas bahwa Jae seorang laki-laki karena segala furniture dan hiasan ruangan ini terbjuat dari warna gelap, iya Jae sepertinya sangat suka warna gelap.

Apart Jae terlihat sangat mewah, ada 3 kamar dan satu ruang tamu yang sangat luas, oh kiya aku bisa melihat banyak gitar dari segala jenis berderet di ujung ruangan sana.

Pengharum ruangan disii juga berbau kopi mint sama seperti mobil Jae, aku suka banget. Sofa dan meja yang terlihat sangat nyaman dan mewah, dipadukan sebuah TV yang layar nya aku tidak tau berapa ichi yang jelas sangat besar. Dan satu lagi ada ruangan yang sangat istimewah bagi Jae, yaitu studio yang berada persis disamping kamar nya.

Aku bisa melihat banyak alat music dan alat rekaman disana. Iya, Jae memang suka bermain music dan suara dia juga bagus. Brian pernah bilang kalu pas kuliah Jae dan dia pernah jadi anak Band. Hahaha bisa bayanginkan Jae seorang anak Band.

"nihh minum air anget dulu ca" kata Jae yang datang membawa segelas air ditangan nya

Aku mengambil gelasnya dan meminum sebagian lalu meletakan diatas meja, iya aku dan Jae saat ini berada di ruang tamu yang sangat nyaman ini

"Je lu orang nya rapih juga ya" kataku yang masih asik melihat sekeliling

"lebih tepatnya gue ga punya waktu buat berantakin ini ca" katanya

"oh iya, lu benaran tinggal sendiri di rumah segede ini?" tanyaku

"hmm iya semenjak kuliah gue emang sendiri, kan gue doang yang balik ke sini" katanya

Jae dan sekeluarga memang tinggal di America, namun Jae memilih untuk kuliah dan melanjutkan perusahaan papi nya yang ada di sini.

"Alice ga pernah tinggal disini emang?" tanyaku penasaran

"kasii tau ga yaa" katanya meledek lalu meninggalkan ku disini

Mau kemana coba dia? Hmmm aku mengikuti langkahnya ternyata dia menuju balkon, dan aku berani sumpah ini akan menjadi tempat favorite ku. Balkon nya sangat nyaman, dari sini aku bisa melihat indah nya jalanan dan gedung-gedung dibawah sana, udara yang sejuk serta ada sofa yang menambah kenyamanan di tempat ini.


Load failed, please RETRY

Tình trạng nguồn điện hàng tuần

Rank -- Xếp hạng Quyền lực
Stone -- Đá Quyền lực

Đặt mua hàng loạt

Mục lục

Cài đặt hiển thị

Nền

Phông

Kích thước

Việc quản lý bình luận chương

Viết đánh giá Trạng thái đọc: C21
Không đăng được. Vui lòng thử lại
  • Chất lượng bài viết
  • Tính ổn định của các bản cập nhật
  • Phát triển câu chuyện
  • Thiết kế nhân vật
  • Bối cảnh thế giới

Tổng điểm 0.0

Đánh giá được đăng thành công! Đọc thêm đánh giá
Bình chọn với Đá sức mạnh
Rank NO.-- Bảng xếp hạng PS
Stone -- Power Stone
Báo cáo nội dung không phù hợp
lỗi Mẹo

Báo cáo hành động bất lương

Chú thích đoạn văn

Đăng nhập