“Anda kurang tidur, Sir?”
Yuga mengerjap, sebisa mungkin memfokuskan perhatiannya kembali setelah diserang kantuk hebat dalam sepersekian detik. Puluhan pasang mata menatapnya balik dari seluruh penjuru kelas yang berbentuk amfiteater. Yuga mengembuskan napas panjang lalu mengusap matanya perlahan.
“Istirahat, 10 menit.”
Dia mengumumkan pada seluruh kelas dan dengan langkah-langkah panjang keluar dari kelas untuk mencuci wajah di toilet. Lingkaran hitam nampak cukup jelas di bawah matanya, ditambah kantuk yang datang menyerang tiba-tiba. Dua malam terakhir ia tidak bisa tidur nyenyak karena mengkhawatirkan Ralin yang beberapa kali mengeluhkan mulas. Kontraksi palsu, tidak berbahaya menurut dokter, tetapi membuat Yuga cemas berlebihan hingga ke tahap overthinking.
Ponsel di sakunya bergetar. Ralin. Yuga cepat-cepat menerima panggilan darinya dengan jantung berdebum hebat.
“Ya. Ada apa? Kamu baik-baik saja?” tanya Yuga tak sabar.
— Kết thúc — Viết đánh giá