Tải xuống ứng dụng
68.75% FAKTOR KETURUNAN / Chapter 22: Malam yang Berkesan II

Chương 22: Malam yang Berkesan II

""Ke pasar, mau mas ita juga mau ke pasar, ita mau beli kerupuk klisit sama jenang""

""Ok beres, siapin aja duitnya""

""Yaudah sekarang kamu masuk, udah di tunggu sama Pak de, Bude mu di dalam"" berkata Ibu adi memotong percakapan antara adi dan ita

""Oh iya Bu, yaudah adi masuk dulu"" berkata sambil mencium tangan Ibunya dan memasuki rumah Pak denya

Bertremu dengan Pak de dan Budenya, adi tidak lupa mencium kedua tangan mereka, dan tak lama adi dan keluarganya berbincang- bincang bersama dengan keluarga pak denya

hingga petang, kedua keluarga akhirnya memutuskan untuk makan malam bersama di rumah Pak denya, hingga pukul 8 malam, baru keluarga adi memutuskan untuk pulang ke rumah

Tetapi atas bujukan keluarga pak denya, akhirnya di putuskan untuk menginap di rumah pak de adi, tetapi sebelum itu adi dan keluarganya pulang ke rumah Embah terlebih dahulu untuk mandi dan mengganti baju sebelum menginap di rumah pak denya

Setelah sekitar pukul jam 9 malam adi dan keluarganya tiba di rumah pak denya yang kedua yang bernama Sugi, setelah setelah sedikit berdiskusi membahas dimana adi dan keluarganya tidur, akhirnya di tentukan bahwa Pak de Sugi, Mas Arip, adi dan bapaknya tidur di runag tamu dengan menggelar karpet dan tak lupa menyertakan selimut beserta bantal dan guling

Adi yang tahu kalo di jawa ketika malam tiba, cuaca akan menjadi dingin, melengkapi dirinya dengan sarung yang dibawa adi dari rumah Embah untuk meningkatkan kehangatan utnuk dirinya melapisi dengan sarung dan selimut

Melihat bapaknya dan pak de sugi sibuk mengobrol dan melihat kesamping posisi tidurnya adi melihat mas arip yang sudah terlelap dalam mimpinya

Adi yang mulai mengantuk juga mengakhiri obrolannnya dengan pitaloka yang berlangsung dengan menggunakan suara batin, mengucapkan selamat malam kepada Pitaloka adi mulai memejamkan matanya tertidur

Adapun posisi tidur mereka berempat adalah pak de sugi di paling pinggir luar dejkat dengan pintu masuk rumah kemudian ada mas arip dan kemudian adi sampai akhirnya bapak adi yang ada di paling dalam dari posisi tidur

Dan posisi adi beserta sepupunya, adalah tepat di bawah jendela samping rumah yang hanya tertutup hordeng. Dan menembus keluar adalah halaman yang gelap dari rumah adi yang belum selesai di bangun

Gelap dan petang layaknya rumah hantu jika dilihat secara kasat mata, jika disiang hari sudah membuat orang merasa merinding, maka di malam hari tambah menjadi semakin seram dan mencekam seolah-olah seperti sesosok makhluk besar yang siap menelan orang yang datang untuk berkunjung

Saat malam semakin larut dan angin berhembus semakin pelan, saat itu suasana di sekitar rumah pak de Sugi menjadi semakin sunyi dan senyap seperti suasana ketenangan sebelum badai datang

Di luar dari rumah pak de sugi perlahan dengan pasti, asap putih terbang mengelilingi rumah, asap putih itu seperti sebuah mata yang sedang mengamati rumah

Dengan seksama mencermati setiap sisi dan sampai beberapa saat kemudian seperti menemukan apa yang dicari asap putih itu perlahan turun di sisi jendela tempat adi dan mas arip sepupunya tidur

Seakan menjadi kelas kimia gas yang semula tak berbentuk perlahan menjadi sesosok yang padat, dengan tinggi yang berkisar orang dewasa sosok itu berdiri menetap ke arah dalam dari rumah

Seperti mengamati kondisi yang ada di dalamnya, saat tatapan dari sosok itu menjadi semakin tegas perlahan sosok itu kembali berubah menjadi asap putih dan masuk ke dalam rumah melalui celah ventilasi udara yang ada di atas jendela rumah

Sesaat saat sosok itu memasuki ruang tamu di dalam rumah, seketika itu juga suhu diruangan menjadi dingin, seperti deingin yang menusuk tulang

Dan tak lama sosok itu menjelma kembali menjadi sosok orang dewasa, tetapi kini dengan lebih detail, sosok itu di balut dengan kain putih kas orang mati, kain yang selalu disiapkan untuk membungkus jenazah seseorang yang telah meninggal

Dengan edua ujung atas dan bawah yang di ikat dan pada bagian muka yang hanya menampakkan wajah, kini sosok itu menjadi jelas, ya sosok yang telah masuk ke dalam ruang tamu rumah pak de sugi adalah sosok pocong.


Load failed, please RETRY

Tình trạng nguồn điện hàng tuần

Rank -- Xếp hạng Quyền lực
Stone -- Đá Quyền lực

Đặt mua hàng loạt

Mục lục

Cài đặt hiển thị

Nền

Phông

Kích thước

Việc quản lý bình luận chương

Viết đánh giá Trạng thái đọc: C22
Không đăng được. Vui lòng thử lại
  • Chất lượng bài viết
  • Tính ổn định của các bản cập nhật
  • Phát triển câu chuyện
  • Thiết kế nhân vật
  • Bối cảnh thế giới

Tổng điểm 0.0

Đánh giá được đăng thành công! Đọc thêm đánh giá
Bình chọn với Đá sức mạnh
Rank NO.-- Bảng xếp hạng PS
Stone -- Power Stone
Báo cáo nội dung không phù hợp
lỗi Mẹo

Báo cáo hành động bất lương

Chú thích đoạn văn

Đăng nhập