"Cium saja?" Andre bertanya dengan pasrah sambil menatapnya.
"Hmm, berikan saja ciuman untukku!!" Nayla mengangguk dengan penuh semangat.
Andre menghela nafas dengan pelan. Kemudian dia menundukkan kepalanya dan dengan lembut mematuk bibirnya ke mulut kecil Nayla yang kemerahan.
Ini jelas merupakan ciuman yang lebih dari ciuman biasa.
Nayla belum tersadar, tapi Andre sudah menciumnya.
"Apakah kau sudah pua?" Pipi Andre memerah. Dia menatap Nayla di pelukannya dan bertanya dengan putus asa.
"Ya, aku sudah puas!!" Nayla tersenyum dan melepaskann lehernya, kemudian dia berbalik, dan melompat ke tempat tidur besar.
Setelah Nayla melompat dua kali di ranjang besar, dia tersenyum dan berkata kepada Andre, "Oh, aku lupa topiku masih tertinggal di kamar Kak Edwin. Aku akan pergi dan mengambilnya."
--
Setelah berkata begitu, Nayla tidak menunggu jawaban Andre, Dia langsung melompat dari tempat tidur ke lantai kamar, memakai sandalnya dengan santai, dan berlari keluar.