Nara dan Eunhye berjalan bersama di parkiran mobil cafe tadi.
"Nay dimana mobil mu? yang itu ya?"
Nara menunjuk mobil BMW warna biru muda yang masih terparkir.
"Ayo cepat udara nya lumayan dingin, langit nya agak mendung juga, pasti mau hujan nanti"
"Iya ayo..." Eunhye mengikuti di belakang Nara, berjalan mendekat ke mobil itu.
"Astaga apa itu?" kaget Eunhye ketika melihat sesuatu yang menakutkan.
"Kyaa?? ya tuhan apa itu??" Nara ikut menjerit keras bahkan kedua wanita itu menutup mata nya ketakutan setengah mati, dan Nara sudah pucat pasi dengan tubuh gemetar tak karuan.
"Aigoo kenapa bisa ada bangkai itu di mobil mu?" Eunhye yang lebih berani mendekati mobil itu, Nara malah sudah berjongkok dan hampir muntah karena tak tahan, perut nya seperti di aduk-aduk ketika melihat mayat kucing hitam penuh darah segar yang mengerikan itu.
"Nay kita telepon suami mu saja ya, aku takut nih? siapa yang berulah pada kita? Argh bau nya busuk dan anyir juga"
"Pasti dia masih di persidangan, aku tak mau mengganggu nya, kenapa itu bisa ada di mobil ku?" Nara mulai menangis masih enggan berdiri karena tak mau melihat bangkai tadi.
"yasudah aku telepon Kyuhyun oppa saja, kita tak mungkin mengurus bangkai kucing itu sendiri"
"Aku akut Hye-ya, siapa yang sudah berulah padaku?" Ujar Nara masih sesenggukan.
"Dua wanita cantik itu menjauh dari mobil BMW tadi, Mereka masih ketakutan pada bangkai kucing hitam yang di letakkan di kap mobil begitu saja dengan kondisi mengerikan, bahkan masih berbau anyir darah dan busuk luar biasa, ada pisau yang menancap di kepala kucing itu, darah berceceran di sekitar nya mengeluarkan bau busuk.
Nara berlari ke dekat selokan karena sudah tak tahan lagi, dia mengeluarkan isi perut nya sambil menangis, tangan kirinya memijit dahi nya dengan gemetar.
"Jahat sekali yang melakukan nya, aku jadi ingat koming dan Choco" Tangis Nara ketika ingat dengan dua kucing dan anjing peliharaannya bahkan kedua binatang itu sudah Eunhyuk pelihara sejak Nara masih SMP, astaga bayangkan saja jika itu bangkai dua binatang kesayangan nya, mungkin Nara akan langsung pingsan dan shock berat.
"Aku sudah telepon Kyuhyun oppa, kebetulan dia ada di kantor nya, kita tak bisa membereskan masalah ini sendiri"
"Iya terima kasih Hye-ya" Nara mengangguk setuju, meskipun itu hanya bangkai hewan tapi dia tak sanggup membereskan nya sendiri.
Kyuhyun dan Oh Sehun datang ke lokasi cafe tadi dengan mobil Hyundai milik Kyuhyun, lalu di belakang mereka ada dua mobil patroli kepolisian yang mengikuti, mereka, Kyuhyun menemukan dua wanita yang masih duduk agak jauh dari mobil BMW milik Nara, dan salah satunya masih menangis.
"Hyung, katanya ada bangkai kucing? lalu di sebelah mana?" Tanya Sehun.
"Entahlah, mungkin di dekat mobil?"
Oh Sehun turun duluan dan mendekati mobil tadi, dia melotot lebar ketika melihat bangkai kucing hitam yang mengerikan di atas kap mobil BMW biru milik jaksa Lee.
"Honey, kamu baik-baik saja kan?"
Eunhye yang tadi melambai pada Kyuhyun langsung memeluk lelaki itu lega.
"Oppa, kami takut sekali tadi, Nara juga terus menangis nggak bisa aku bujuk" Lapor Eunhye pada suami nya.
"Gwenchana kalian sudah aman, sudah jangan menangis Nara, sebentar lagi Eunhyuk Hyung akan menyusul kesini, dia mengirim chat kalau sidang nya baru saja selesai"
"Siapa sebenarnya yang tega melakukan ini? kenapa menaruh bangkai kucing yang penuh darah di atas mobil ku? Aku takut ada yang sengaja meneror ku, Kyuhyun oppa------" Nara masih sesenggukan tak bisa tenang.sampai Eunhye terpaksa memeluk Nara agar sedikit tenang.
"Jaksa Cho, apa bangkai kucing nya bisa kita singkirkan sekarang? atau menunggu jaksa Lee saja sampai kesini?"
"Tidak usah menunggu jaksa Lee, bereskan sekarang saja, kalian periksa dengan seksama bangkai tadi, lalu kuburkan dengan layak"
"Baiklah....akan kami bereskan sekarang bangkai nya" Oh Sehun mengambil karung plastik di bagasi mobil patroli polisi yang biasanya di gunakan sebagai kantong mayat, empat petugas polisi muda membantu nya untuk membereskan kekacauan tadi.
"Darah kucing nya masih segar, berarti pelakunya baru saja meletakkan di sini" Ujar salah satu polisi.
"Iya mungkin, tapi kita tunggu Jaksa Lee datang saja, mobil ini kan Punya nya, biar nanti dia yang memutuskan mau diapakan" Kyuhyun yang ikut membereskan kekacauan tadi sampai ikut bergidik ngeri, melihat banyak darah kucing tertinggal di bodi depan mobil mewah itu.
brummm
citttt.....
"Cho Kyuhyun di mana istri ku?!" Eunhyuk yang baru datang dengan Porsche Putih nya langsung bertanya tak sabar dan panik.
"Itu Nara duduk di sana dengan Eunhye!!" Tunjuk Kyuhyun pada bangku dekat pintu cafe.
"Nara!!"
"Oppa, huwah oppa!! aku takut!" Eunhyuk yang menghampiri Nara langsung memeluk wanita nya yang masih menangis ketakutan.
"Sayang, kamu gak apa-apa kan? gwenchana Nay?" Nara mengangguk pelan.
"Aku gak apa-apa oppa, tapi aku takut sekali, tadi kucing itu mati mengerikan di atas mobil ku! Darah nya banyak sekali huhu" Lapor Nara dengan tubuh gemetar karena ngeri ea ketakutan.
"Syukurlah kamu baik-baik saja, jangan nangis ya, jangan takut sudah ada aku di sini"
"Jangan jauh-jauh dari aku oppa, aku masih takut, huhu aku takut sekali ini" Nara menggeleng meremas lengan kemeja suami nya.
"Iya, sudah sayang, cup jangan nangis lagi" Eunhyuk mengusap lembut wajah Nara yang sembab, tadi dia cemas dan panik luar biasa ketika di hubungi Kyuhyun soal masalah ini, sampai Eunhyuk tak bisa pikir panjang, langsung pergi dari gedung pengadilan begitu sidang atas kasus Kim Jeha selesai.
"Seperti nya ini teror yang di sengaja Hyung, ada yang sengaja melakukan teror pada Nara, apa mungkin ini perbuatan musuh mu?" Analisa Kyuhyun.
"Benar jaksa Lee, nggak mungkin ini hanya perbuatan orang iseng saja, ini pasti teror" Sehun ikut setuju dengan ucapan Kyuhyun tadi.
"Siapa yang punya nyali sebesar itu meneror istri ku!? apa nggak takut aku lubangi kepalanya dengan pistol ku!? Kenapa nggak neror aku saja hah?!" Kesal Eunhyuk sambil melihat kap depan mobil nya yang masih banyak bercak darah segar dari bangkai tadi.
"Kita harus mencari dalang yang melakukan ini, dia pasti sengaja melakukan nya dan punya tujuan buruk pada kamu atau istri mu" Jelas Kyuhyun.
"Mwo?! Aish jinjja, sialan!" Kesal Eunhyuk berteriak keras mengacak rambut hitam cepak nya yang baru dia potong pendek.
Eunhyuk mendekat pada mobil BMW nya, dia memperhatikan dua petugas yang masih memeriksa sidik jari yang tertinggal untuk bukti dan petunjuk mencari pelaku nya. "Awas saja kalau aku bisa menangkap dalang yang berani mencari masalah dengan ku!" Sergah Eunhyuk geram tak terkira.
"Aku dan Sehun tadi kaget juga, aku pikir tadi saat istri ku menelepon dia tengah bercanda saja, tapi dia menangis jadi aku baru yakin kalau ucapan nya serius"
"Siapa pun pelaku nya pasti nyali nya sangat besar berani menantang anda, dia tak bisa menyentuh anda, jadi melakukan teror pada istri anda" Ujar Sehun dengan yakin,
"Hyung ini cukup gawat, Kita harus beritahu inspektur Xiah, aku yakin pelaku itu juga masih punya rencana jahat lain padamu dan istri mu" Tambah Kyuhyun
"Awas saja jika berhasil aku tangkap, dia berani meneror istri ku! huh takkan aku ampuni penjahat itu!" Eunhyuk memijit dahinya setelah mengomel tadi.
"Kalau begitu kita bawa dulu bangkai kucing ini ke kantor agar Henry bisa memeriksa nya, siapa tahu ada petunjuk penting, setelah itu baru di kuburkan"
"Nde aku setuju dengan usul mu" Jawab Eunhyuk.
"Hyung biar mobil mu di amankan dulu di kantor polisi juga, untuk jadi obyek penyelidikan kita"
"Nde bawa saja mobil ku, pasti Nara gak akan mau pakai mobil itu lagi, dia pasti trauma" Kyuhyun manggut-manggut lalu meminta tolong dua petugas polisi membawa mobil BMW milik Eunhyuk tadi.
"Kalian pergilah dulu bawa mobil jaksa Lee?" Perintah Kyuhyun pada dua bawahan nya.
"Baik jaksa Cho, sampai jumpa di kantor....." Dua petugas polisi menaiki mobil BMW tadi pergi duluan.
"Aku antar Nara pulang dulu setelah itu aku akan langsung ke markas...." Ujar Eunhyuk.
"Yasudah, aku tunggu di markas Hyung, aku akan lapor ini pada inspektur Xiah juga" Kyuhyun pergi duluan ke mobil nya, sambil memanggil Eunhye untuk ikut bersama nya.
"Terima kasih bantuan nya petugas Oh"
Oh Sehun tersenyum mengangguk saat Eunhyuk menepuk bahu nya.
Eunhyuk akan membawa pulang Nara dulu kembali ke apartemennya baru dia akan menyusul ke markas tim nya untuk mengurus kasus teror ini.
*
*
Luxury apartments Itaewon Seoul**
Setelah menjemput Jisung di sekolah nya dan mengantarkan mereka sampai apartemen juga memastikan mereka baik-baik saja Eunhyuk berencana langsung meluncur ke markas tim high kriminal, dia akan meminta bantuan Lee Hana juga untuk menjaga anak dan istri nya, juga pengawal dari ayahnya, Bagaimanapun Eunhyuk masih cemas peneror itu berulah lagi.
"Ayo tidur sayang, semua jendela dan pintu sudah aku kunci rapat, sini berbaring sama aku"
"Jangan pergi kemanapun ya oppa, aku masih takut sendirian, nanti aku di bunuh seperti kucing hitam tadi bagaimana?" Nara masih saja ketakutan, dia memeluk pinggang Eunhyuk erat yang tengah berbaring juga di sebelah nya. "Padahal aku ingin ke kantor karena ada meeting penting malam ini, ah sayang tim ku pasti pada nunggu aku di kantor" Eunhyuk menghela nafas nya, padahal tadi dia sudah meminta ahjumma, juga pengawal keluarga nya menjaga Nara di apartemen, namun perempuan itu seperti nya tak mau di tinggal Eunhyuk sedikit pun dan terus menangis
"Oppa, please temani aku malam ini, jangan kemana-mana aku takut"
"Iya...aku temani, sekarang tidur ya, jangan nangis lagi, lupakan saja kejadian tadi" Nara mengangguk pelan lalu menyurukan wajah nya di lengan Eunhyuk dan memeluk erat pinggang kekar lelaki itu, dia juga masih setia mengusap punggung Nara dengan lembut.
"Oppa kenapa orang jahat itu menerorku? Hiks jangan jangan mereka mau membunuhku seperti kucing tadi" cicit Nara dengan tangis lirih.
"Aigoo~jangan berpikir aneh-aneh sayang, kamu pasti akan baik-baik saja, lihat aku akan selalu menjagamu eum" Eunhyuk mencium hidung bangir wanita itu saat mengusap wajah Nara.
"Tapi Jika nanti aku mati bagaimana? pasti mereka~"
"Hei... berhenti bilang seperti itu, stop Nara, jangan mengatakan sesuatu yang mustahil" Nara mengangguk, dia tak pernah sangat takut seperti ini sebelumnya. "Oppa....aku mau pindah tinggal di rumah eomma dan appa saja, di sini aku takut" Eunhyuk menghela nafasnya, jika mereka pindah tinggal dirumah besar keluarga Lee itu berarti dia harus punya alasan pada kedua orang tua nya, kenapa mereka pindah kesana.
"Tapi sayang disini juga aman, biar nanti aku meminta petugas polisi menjaga diruang tamu juga ya, jadi kamu dan Jisung aman dirumah"
"Aku tetap takut, tetap saja aku gelisah"
Eunhyuk memejam dia merasa juga kejadian tadi cukup menakutkan, jika dia yang diteror mungkin dia akan acuh saja, karena jaksa Lee sudah biasa dengan berbagai macam teror yang pernah dia alami, tapi Nara sama sekali tak pernah mengalami kejadian ini.
"Sudahlah jangan dipikirkan lagi Nay, ayo cepat tidur pejamkan matamu" Nara mengangguk, dia memeluk Eunhyuk lagi yang masih setia mengusap lembut punggungnya, perlahan lahan Nara mulai terlelap.
Drrttt....
Ponsel Iphone 15 Promax yang Eunhyuk letakkan dimeja nakas bergetar keras, Eunhyuk langsung duduk dan perlahan menyingkirkan lengan Nara dengan lembut , dia memeriksa layar ponselnya.
"Halo! Hyung apa kamu belum perjalanan kesini?"
"Ada apa? Maaf aku tak bisa ke markas seperti nya malam ini, Nara masih trauma dia tak mau ditinggal, dari tadi dia menangis terus"
"Hyung ada sesuatu yang penting kami temukan tadi, tenyata keselamatan keluargamu terancam"
"Mwo?! Apa katamu?" Eunhyuk tersentak, dia hampir saja meloncat dari ranjang, jika dia lupa Nara masih tidur di dekatnya.
"Ada tulisan bernada ancaman di mayat kucing tadi, di tulis di kain dengan darah manusia, dan masih di amankan di markas kita"
"Astaga, apa isi tulisan ancaman nya memang?" Tanya Eunhyuk cemas.
"Lihat Saja Disini, ini benar benar mengerikan, inspektur Xiah sampai ketakutan dan anggota tim kita shock"
"Ya tuhan, bagaimana bisa ada yang menulis ancaman di bangkai kucing seperti itu?"
"Cepatlah, kesini Hyung ini mendesak karena ancaman ini juga berlaku untuk tim kita"
"Sialan, siapa yang berani mencari masalah dengan tim kita!? oke aku ke sana sekarang! tolong minta empat orang petugas polisi berjaga di apartemen ku nanti"
"Oke Hyung akan aku atur soal itu, nanti Chanyeol akan kesana juga, aku tunggu ya cepatlah kesini"
Klik.....
Eunhyuk berdiri dan berjalan buru-buru keruang walking closet, mengganti bajunya dengan kaos putih, sweater coklat dan jas mantel hitam, lalu Eunhyuk mengambil kontak mobil Porsche dan ponselnya, tak lupa dia juga mencium dahi Nara yang masih terlelap dengan nyenyak.
"Maaf sayang aku pergi sebentar ya, aku janji gak lama, tidur yang nyenyak I Love you Nay"