Tim cepat kepolisian, sampai di lokasi, namun tak menemukan Eunhyuk di sana, lantai basement parkiran itu sepi seperti tak terjadi apapun di tempat itu tadi.
"Astaga ke mana jaksa Lee? Hyung!! Kamu di mana?" Ryeowook meneliti sudut tempat demi tempat di parkiran luas itu, menemukan mobil Porsche putih milik Eunhyuk masih terparkir di sana, namun si pemilik mobil tak terlihat.
"Jaksa Kim kemarilah cepat! Lihat ini!"
Park Chanyeol berteriak cemas, dia menemukan revolver milik jaksa Lee tergeletak di dekat ban sebuah mobil yang terparkir, dan seketika itu wajah Ryeowook berubah cemas.
"Oh astaga, apa terjadi sesuatu dengan nya? Pistol ini tak pernah jauh jauh darinya"
Rasanya Ryeowook ingin menangis jika ingat ucapan sahabatnya itu kemarin. "Jika terjadi sesuatu padaku, tolong gantikan aku menjadi jaksa penuntut di pengadilan, buktikan jika keadilan itu masih ada"
"Bagaimana? Apa kalian menemukan sesuatu di dekat temuan pistol ini?"
"Hanya bekas jejak ban mobil di lantai, sepertinya mobil itu pergi terburu-buru, dan ada darah mengering di lantai, kami menemukan juga ini"
"Ambil sample darah nya, kita bawa ke Lab kepolisian ini darah jaksa Lee atau bukan"
"Baik petugas Park" Chanyeol mengamatu sesuatu yang di sodorkan pada nya tadi, dan memberikan pada Ryeowook yang langsung menggeleng tak percaya.
"Ini milik Eunhyuk hyung, ini kontak mobil nya, aku memberikan gantungan ikan teri ini padanya sebagai hadiah pertemanan kami seminggu lalu, dan dia pasang di kontak mobil nya, jika ini bisa di sini, berarti dia sengaja menjatuhkan kontak mobil nya"
Ryeowook menatap gamang benda itu kemudian menatap Chanyeol, rekan satu tim di High Criminal, dengan mata berkaca kaca.
"Semoga saja dia baik baik saja, argh kenapa kita bisa terlambat, dan dia tak ada di manapun?"
"Hyung kita kembali ke kantor dan mengatur pencarian pada jaksa Lee juga inspektur, biar yang lain nya tetap berjaga di sini"
"Nde ayo, aku harus menemukan Eunhyuk hyung di manapun dia berada"
*
*
*
Kantor kejaksaan Yongsan. SEOUL.
Kyuhyun menatap dengan mata merah rekan nya yang masih menangis dan memandangi kontak mobil Eunhyuk dan gantungan hadiah darinya itu, dengan lemas Kyuhyun ikut terduduk memikirkan dengan kepala pening Eunhyuk di mana.
"Ini sudah hampir jam tujuh malam, tapi Mereka belum memberi kabar apapun dan kembali, jika sampai besok pagi belum ada kabar aku akan mencarinya sendiri!"
"Mencari ke mana?? Tak ada titik terang mereka di mana Hyung!" Ryeowook menangis lagi, dia menopang dagunya.
"Jika saja aku di ijinkan ikut, aku akan ikut mencarinya ke ujung dunia sekalipun, aishh teri itu benar benar membuat cemas sampai kepalaku mau pecah"
"Kita doakan saja Sehun dan Jina, serta tim yang ikut mencari segera kembali membawa kabar baik untuk kita"
Heechul yang sejak pagi belum sarapan karena tak nafsu makan, dia bergadang kemarin malam, di TKP rumah Yesung, lalu pindah di kantor, karena mengurus kasus kematian ibu inspektur Kim, dan sekarang makin stres karena tiba tiba pagi tadi Eunhyuk ikut menghilang.
"Brengsek ini tak bisa di biarkan hyung! Mereka menyepelekan kita, menculik pemimpin kita, lalu jaksa Lee juga, berarti mereka menantang kita, brengsek! aku akan menghabisi dalang itu!"
Kyuhyun berteriak berapi-api, dia sedih memikirkan nasib sahabatnya yang delapan tahun ini bersama nya, dan sudah seperti kakak laki laki baginya.
"Kita tak tahu siapa musuh kita sebenarnya! Lalu siapa yang mau kau habisi hah?!"
Mereka semua bungkam karena teriakan Heechul, mereka menunduk lagi sambil menahan air mata yang mau jatuh lagi.
"Sedikit gegabah maka nyawa kita akan ikut melayang, Eunhyuk itu jaksa yang berani dan takkan menyerah di situasi apapun, kalian harus yakin dia baik baik saja"
Heechul berujar sedih, jika saja dia tahu siapa penjahatnya.
"Heechul hyung benar, sedikit gegabah, nyawa kita bisa ikut melayang, kita harus mengatur strategi tepat"
Henry menjawab sambil mengamati laptop nya, bersama pegawai kejaksaan Song Eunso yang membantunya memeriksa salinan dokumen dalam flashdisk yang di berikan Ryeowook, dia mengenyitkan dahi heran.
"Hyung!!! Aku menemukan sesuatu yang janggal!" Kyuhyun duluan berlari mendekat ke polisi intel ahli komputer itu, dan seketika mereka mengerubungi Henry saat ini.
"Tanda tangan yang ada di perjanjian ini bernama Tan Haseung? Dia kan CEO Morgan Corp yang di vonis penjara lima belas tahun karena bisnis ilegal sutera, Lalu siapa Tan Hankyung? dia ikut menjadi perwakilan Morgan grup dan tanda tangan"
"Memang saat itu keluarga Han menang di pengadilan karena mereka memiliki bukti kuat jika tak tahu menahu soal bahan baku itu jika ilegal, pertnyaan nya kenapa Han Minjun di bunuh? Apa pembunuhan ini berhubungan dengan dendam?"
"Ada sesuatu yang masih belum terungkap? Aku akan bicara dengan Park Leeteuk, jika dugaan ku benar maka dalangnya telah kita temukan"
"Siapa dugaan mu Kyu?"
"Nama nya Tan Hankyung? Tan....Tan marga nya sama dengan CEO itu"
Mereka saling bertatapan heran dan menatap Kyuhyun yang tersenyum miring mulai paham, mereka juga mengamati tanda tangan di kontrak itu, milik Park Jungsoo dari perwakilan Style.
"Kita buka saja di internet tentang data umum perusahaan itu, agar jelas siapa CEO nya sekarang"
"Aigoo, kamu pintar Eunsoo-ya ayo cepat kita lakukan" Mereka melihat dengan teliti hasil pencarian di internet, tentang data perusahaan dari Cina itu dan mendelik kaget.
"Kyuhyun-ah ini seperti dugaan mu! Brengsek untung saja dokumen ini sempat kau salin ke flashdisk sebelum di bawa Eunhyuk" Heechul berseru dan berdiri, menyambar revolver dan lencana nya.
"Aku bagi tugas sekarang untuk kalian, karena kita harus bergerak cepat!"
"Hyung, aku dan Henry akan melakukan pengintaian di sekitar gedung Morgan Corp, kita tangkap Tan Hankyung sialan itu"
Heechul mengangguk setuju, menerima alat pelacak dan komunikasi jamak untuk mereka, yang di bagikan Henry.
"Aku dan Chanyeol bertugas menjemput Shin Donghee lalu mengaman kan nya ke sini"
"Bagus, kalian berangkatlah sekarang karena dia saksi penting, aku akan bergabung dengan Sehun dan Jina mencari terus lokasi Jaksa Lee dan Inspektur Kim"
Henry membereskan alat alat kerja nya bersiap pergi bersama Kyuhyun.
"Eunsoo-ya kamu tetap di markas, hubungi tim cepat agar bisa bersama ku melakukan pencarian dan Chan bawa beberapa petugas polisi ke sana, nyalakan komunikasi jamak agar kita tetap terhubung, ingat kalian berhati hatilah"
"Siap jaksa Kim!"
Mereka berpencar dan mengambil barang penunjang masing masing bersiap pergi.
"Sebentar! Maaf, apa yang terjadi di kepolisian? Saat baru sampai saya dengar ada kejadian besar, soal inspektur Kim"
Donghae baru masuk ke ruangan tim High Criminal, menyapa Kim Heechul yang masih di sana, sementara yang lain telah pergi buru buru.
"Dia menghilang, dan jaksa Lee juga ikut menghilang tadi pagi"
"A...APA??"
Wajah pengacara tampan itu kontan terkejut dan menggeleng tak percaya.
"Jika kamu mau, bantu kami langsung demi klien mu tuan Park, dugaan dia tak bersalah makin kuat dan dia bisa bebas jika dalang kejahatan ini di tangkap"
"Astaga, lalu apa yang bisa saya lakukan?" Tanya Donghae.
"Soal Morgan Corp, aku tahu koneksi mu sebagai firma hukum, luas dan banyak"
Heechul mendekap lengan nya tersenyum meyakinkan pengacara itu.
"Ke...kenapa dengan Morgan Corp? Aigoo perusahaan dari Cina itu"
"Nde.....bantu kami menyelidiki Tan Hankyung, pemilik perusahaan itu"
Heechul menjawab dengan lugas dan mengangguk yakin pada pengacara muda itu.
*
*
Bau air laut dan udara panas di tempat ini cukup meyakinkan pria itu dia berada di dekat laut, Eunhyuk baru saja siuman membuka matanya dan membatin kaget.
"Di mana aku?"
Eunhyuk mengamati sekitarnya, ruangan sempit hanya ada alas lusuh dari tikar rotan yang dia tempati dan meja kecil, seluruh tubuh nya seakan mati rasa karena sakit setelah bertarung hebat dengan orang orang misterius tadi.
Jendela kecil di ruangan sempit itu cukup memberi tahunya jika di luar hari masih terang, jadi berapa lama sudah dia pingsan.
Dia menggeram kesal karena rantai besi yang mengikat lengan nya, dan perih di lebam wajahnya tak jaksa muda itu pedulikan.
"Aku harus keluar dari sini!"
Eunhyuk berusaha berdiri, meski kakinya juga di rantai, dan dia naik ke meja kecil di dekatnya, berusaha mengintip keluar dari jendela jeruji kecil itu.
"Oh shit, pasti tempat ini di pantai? Tapi di mana ini?" Eunhyuk turun lagi, demi tuhan perutnya sudah perih karena sejak pagi saat pergi dari apartemen Nara dia belum makan apapun, hanya sempat minum susu saja, karena memang saat Eunhyuk pergi jam masih berada di angka enam pagi.
"Oh shit, Nara pasti terus menelpon ponselku? Ckck mereka juga mengambil ponselku, sialan!" Eunhyuk geleng geleng kesal, dia berusaha merogoh saku celana nya dan menemukan sesuatu di sana, jepit kecil milik Nara yang dia simpan di saku nya, dan dia ambil dari kamar gadis muda itu.
"Aish aku tak menyangka dia berguna sekarang, terima kasih jepit nya sayang"
Dengan hati hati Eunhyuk berusaha membuka gembok di rantai tangan nya sedikit susah karena ujung jepit kecil yang runcing itu tak seperti kunci.
"Argh aku harus bisa lepas dari rantai ini, shit kenapa susah sekali andai saja Henry mengajariku caranya" Pria tampan itu mendesis geram, dia buru buru mengatur posisi berbaring pura pura masih pingsan saat suara pintu besi ruangan dia di sekap terdengar ada yang membuka dari luar.
Brukkk....
Seseorang melempar tubuh tak berdaya ke dekat Eunhyuk, membuat si pria yang juga di rantai tangan nya batuk mengeluarkan darah di mulutnya, dan merintih.
"Masuk kamu!! Nikmati waktumu sebelum mampus!!"
"Uhukkk uhuk....uhuk argh sakit sekali"
Eunhyuk langsung duduk begitu pintu di tutup dan di kunci, pria itu masih mengerang memegangi dadanya yang sakit.
"Inspektur Kim, ya tuhan kamu!"
"Eunhyuk-ah uhuk uhuk kenapa kamu bisa di....sini juga?"
Kim Yesung kaget setelah pintu besi itu di tutup, dia mendengar teriakan rekan nya yang ternyata juga di tempat itu, dan tangan nya juga di borgol.
"Hyung apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa mereka bisa mencelakaimu begini?"
"Mereka menyerang rumah ku semalam, ibuku bahkan tertembak karena melindungiku, entah bagaimana nasib adikku" Eunhyuk menatap nanar atasan nya yang menangis dan mengerang karena kesakitan.
"Hyung gwenchana? Ya tuhan ku mohon bertahanlah"
"Eunhyuk-ah sidang pertama Park Jungsoo besok, mereka pasti sengaja menyekap mu agar tuan Park bisa segera di vonis bersalah uhuk uhuk~.... dia bajingan brengsek"
Yesung memegangi dadanya, dia sampai tersungkur karena tubuh nya makin lemah.
"Hyung tolong bertahanlah, kita harus keluar dari sini, siapa sebenarnya bajingan itu?"
"Uhuk, dia kepala kejaksaan mu, Choi Siwon itu dia terlibat, dia adalah kakak sepupu pemilik Morgan Corp, uhuk....uhuk~ dalang pembunuh Han Minjun adalah CEO Morgan Corp"
"A...apa kepala jaksa Choi??"
Eunhyuk menggeleng tak percaya, dia masih terus bergumam tidak mungkin.
"Choi Siwon penjahat nya? Brengsek pantas saja kita tak kunjung bisa menangkap dalang nya" Wajah Eunhyuk memerah karena kesal, dia ingin sekali menghajar wajah bak malaikat milik Choi Siwon yang selama empat tahun ini memimpin kejaksaan distrik Yongsan.
"Hyung kita harus pergi secepatnya dari sini" Eunhyuk terus berusaha membuka ikatan borgol rantai nya dengan jepit tadi, dia mengerang karena belum ada hasil dari usaha nya.
"Mereka menyuntik ku dengan racun, aku takkan bisa bertahan....uhuk~ argh sakit sekali" Yesung menggeleng meraih tangan sahabat sekaligus bawahan nya di tim High Criminal.
"Jaksa Lee....., aku mengandalkan mu, jika aku mati tolong pimpinlah tim High Criminal dan tegakkan keadilan untuk mereka yang tertindas, aku mohon kamu harus selamat"
"Hyung hiks ku mohon bertahanlah, kita akan keluar bersama" Eunhyuk menangis, dia menyesal telah mencurigai petinggi kepolisian ini, jika saja dia tahu Yesung malah menjadi sasaran penjahat itu Eunhyuk takkan tega mencurigai pria ini.
"Tidak, mungkin aku akan mati dalam satu jam racun ini akan menyerang pembuluh darah otakku, itu kata mereka tadi"
Yesung mengerang dan melirik Eunhyuk yang tengah berusaha membuka gembok rantai nya.
"Putar dengan lembut jepit itu, jangan tergesa gesa gunakan insting mu, dan lakukan perlahan agar kait di bawah bergeser argh~ begitu"
Eunhyuk masih berusaha membuka rantai nya dan mendesah frustasi karena ini sulit.
"Kamu tahu? Aku senang kita satu tim sejak dua tahun lalu, kita tim yang kompak kan?"
Eunhyuk tersenyum kecut, dia mengusap darah di bibir Yesung dengan tangan nya.
"Ada pesan yang ingin ku sampaikan pada mu Hyuk-ah errgh...soal Jung Jina"
Mendengar nama Letnan polisi itu, dahi Eunhyuk berkenyit heran.
"Sudah lama aku ingin menceritakan ini, hehehe~ sebenarnya aku berharap dia mau kembali padaku"
"Kembali? Apa maksudnya?"
"Kami pernah berkencan, cukup singkat hanya tiga bulan, dan hubungan kami tak berhasil, jadi kami berdua putus"
"Waeyo?? Apa karena Jung Jina selingkuh?" Eunhyuk cukup penasaran juga, dia tersenyum kecut saat ingat tentang 'One night stand' nya bersama polisi cantik itu.
"Dia.....mengaku menyukai mu, karena aku berpikir kamu lebih pantas untuknya jadi kami putus" Wajah Eunhyuk terlihat makin bersalah, dia mengepalkan tangan nya, memeluk Kim Yesung dan menangis.
"Hyung, aku memiliki wanita lain yang ku cintai, tolong jangan menganggap aku menaruh rasa pada Jung Jina"
"Uhuk.....iya aku tahu kok, cinta itu rumit kan? Aku senang kamu dan Nona Park Nara saling menyukai, ku harap kamu menjaga nya dengan baik"
"Jika kita bisa keluar dari sini, aku akan membantumu membuat letnan itu kembali padamu, aku janji Hyung"
"Gumawo, uhuk~tapi mungkin akuhhh segera mati, sampaikan jika aku masih mencintainya....selamanya....."
*
*
*
Kim Heechul yang baru saja menghubungi Sehun dan tim lain keluar bersama Lee Donghae, dia terkejut saat melihat Sungmin dan Nara, yang merupakan keluarga dari jaksa Lee mendekatinya dengan panik.
"Yak Heechul hyung, apa yang terjadi?? Kenapa dengan adikku?"
"Jaksa Kim, Eunhyuk oppa di mana hiks dia di mana?"
Nara yang sejak beberapa jam lalu tak bisa menghubungi ponsel Eunhyuk sama sekali, langsung menghubungi Sungmin, mereka langsung pergi ke kantor kejaksaan dan menemukan berita jika sejak pagi jaksa Lee masih di cari keberadaan nya.
"Maaf, kami masih berusaha mencari Eunhyuk juga, tolong keluarga sabar dan tenang"
"Kenapa dia nekat pergi tadi pagi? Aku sudah melarang nya, dia janji akan baik baik saja, jaksa Kim, lalu di mana oppaku?"
"Nara-ya tenanglah polisi masih berusaha mencari kau jangan histeris begini ya"
Donghae menengahi, jujur hatinya sakit melihat gadis itu menangis begitu miris.
"Tidak!! Hiks perasaan ku tak enak hiks, Donghae oppa ijinkan aku juga ikut mencarinya" Sungmin menggeleng sedih, menenangkan dan merangkul Nara yang masih terisak sesenggukan.
"Kami pergi dulu, jangan kuatir secepatnya Eunhyuk pasti kembali, dia itu seperti kucing yang punya -sembilan nyawa- dia pasti akan baik baik saja seperti janji nya"
meski berusaha bercanda, Heechul menangis juga, dia takut takkan bisa melihat rekan nya yang suka merecoki nya jika Eunhyuk suntuk, butuh teman lalu menginap di rumah Heechul, dan mengajak pria itu menonton pertandingan bola bergadang semalaman.