Seminggu kemudian.
D-DAY...
Gedung pengadilan tinggi, Yongsan- Seoul.
----
"Bagaimana? Apa anda masih akan mengelak setelah semua fakta dan bukti yang sudah kami beberkan di depan hakim dan semua saksi di sini? tuan Kang Sungjon?"
Eunhyuk melirik seorang pria tua yang duduk tak jauh darinya, dan di sebelah seorang pengacara muda yang cukup tampan dan semua nya masih menunggu suara si terdakwa. Raut gugup dengan keringat yang bercucuran di dahi pria tua itu menandakan jika dia tengah terpojok dan tak berdaya melakukan pembelaan apapun.
"Rekaman CCTV atas penyerangan di club malan Elit XXX dan jatuhnya lima korban jiwa karena gas air mata, karena ulah anda telah terbukti dengan jelas, jadi silahkan melakukan pembelaan anda sekarang"
Eunhyuk siang ini bertindak sebagai ketua dari jaksa penuntut atas kasus Kang Sung Jon, yang sekian bulan ini berusaha di selesaikan pihak kepolisian, dan rekan nya Cho Kyuhyun akan menjadi jaksa penuntut terhadap kasus Kang Myeong Yon, antek penjahat gembong narkoba dan obat bius yang cukup meresahkan sekian bulan ini.
"Jaksa Lee segala bukti dan fakta yang anda berikan kepada pengadilan dan paparan anda hari ini telah bisa kami terima, semua ini akan menjadi pertimbangan kami untuk memberikan sanksi untuk tersangka, tuan Kang Sung Jon apa anda masih akan berniat melakukan pembelaan?"
Hakim pengadilan Lee JongSuk yang cukup Eunhyuk kenal bersuara tegas dan menunggu pria bermarga Kang itu bicara.
"Saya....mengakui semua nya, semua bukti dan paparan dari jaksa Lee benar hakim ketua jadi saya tak bisa melakukan pembelaan lagi"
Pria tua itu menjawab gugup dengan gemetar dan mengepalkan tangannya, air mata meleleh di pipi keriputnya sementara si pengacara muda menghela nafasnya dengan frustasi karena dia tak punya argumen juga untuk menyangkal lagi.
Eunhyuk tersenyum smirk, dia yakin sidang siang ini akan berjalan lancar dan kasus ini akan kembali di menangkan oleh nya, sebelum hakim ketua bersuara, pengacara muda yang duduk di sisi Kang Sungjon berdiri dan membungkuk ke arah dewan hakim.
"Jwesonghamnida saya hanya ingin menyampaikan sedikit saja paparan yang mungkin bisa menjadi pertimbangan dari dewan hakim, memang terdakwa telah terbukti berbuat salah, namun mohon di pertimbangkan soal kebaikan nya yang banyak sekali menolong orang miskin dan terlantar yang sebagian banyak bekerja untuknya dan menjadi anak buahnya, beliau juga tak pernah mencekoki para bawahan nya dengan obat iblis itu"
Lee Donghae adalah nama pengacara muda itu, namanya cukup populer di Korea selatan, karena berhasil membawa klien nya beberapa kali bebas dari tuduhan pengadilan.
Dia memiliki firma hukum dengan label Haewon, dan saat ini Lee Donghae sendiri yang menjadi kuasa hukum Kang Sung Jon.
Berhadapan langsung dengan Lee Hyukjae sang jaksa kondang yang sejak lama dia kagumi, karena sepak terjang nya di pengadilan.
"Harap perbuatan baik ini menjadi pertimbangan dewan hakim, terima kasih sekian pembelaan dari kami"
Eunhyuk mendecakkan bibirnya, jaksa penuntut bernama Kim Heechul yang duduk di sisinya tersenyum, dan menepuk bahu Eunhyuk pelan.
Satu jam setelah pengadilan melakukan penundaan pembacaan vonis terdakwa, maka saat jam menunjukkan pukul tiga sore KST, hakim membacakan keputusan nya, dan di dengarkan oleh seluruh yang hadir di persidangan dengan tanggapan beragam.
Tuntutan Lee Hyukjae atas hukuman seumur hidup atau hukuman mati dan penyitaan seluruh harta bergerak dan tak bergerak milik terdakwa pada negara, akhirnya di kabulkan hakim dengan vonis hukuman penjara seumur hidup dan penyitaan harta untuk negara, dan akhirnya jaksa tampan itu bisa tersenyum puas atas hasil kerja keras nya.
Dia dan dua anggota jaksa lain Kim heechul dan Kwon Yunhoo saling berjabat tangan akrab memeluk satu sama lain dan membereskan berkasnya di meja, ketika si narapidana Kang Sungjon di bawa oleh petugas dari jeruji besi untuk menempati rumah baru nya.
"Kau brengsek!! Tak ada pria di dunia ini yang setega kamu Lee Hyukjae! Kamu membuat hidupku hancur hiks"
Kang Hyena si putri terdakwa menghampiri Eunhyuk, dengan tampang ingin menghajar jaksa muda itu, namun wajah Eunhyuk yang dingin dan datar saja membuat wanita itu makin gemas.
"Jika ayah anda bukan pria brengsek? Dia takkan duduk di persidangan ini sebagai pesakitan, saya sarankan lebih baik kamu menerima ini dengan lapang dada nona"
"Cih saya akan mengajukan banding! Masa bodoh jika nantinya berhadapan lagi dengan mu"
Donghae yang melihat tingkah bar bar klien nya memijat dahinya, dan buru buru menarik lengan gadis cantik itu.
"Kita pergi jebal, banyak yang melihat di sini, jangan mempermalukan dirimu Kang Hyena-ssi, astaga"
"Shireo! oppa dia brengsek!! Jika saja dia sedikit iba pada appa, hiks pasti appa takkan di hukum seumur hidup!?"
"Aigoo------"
Donghae masih berusaha membawa gadis itu menjauh dari jangkauan jaksa Lee yang terlihat mulai tersulut emosi.
"Tutup mulutmu! Kau pikir berapa banyak orang tak berdosa yang mati sia sia karena ulah ayahmu? Dia seperti lintah penghisap darah, banyak korban mati sia sia karena obat laknat nya, masih untung vonis pengadilan tadi bukan hukuman mati"
Eunhyuk berbalik pergi keluar dari ruang persidangan sambil menenteng jas jubah hitam nya, setelah mengucapkan kalimat tajam tadi, bahkan dua jaksa rekan kerja nya sampai melongo kaget mendengar makian kejam Eunhyuk tadi.
****
Saat jaksa tampan itu bermaksud akan naik ke Porche putih mobilnya di parkiran basement, namun seorang pria dengan setelan jas biru tua menegurnya.
"Chogiyo jaksa Lee"
Eunhyuk menoleh, mengancingkan jas abu abunya, memasukkan dua tangan nya kesaku celana abu abunya dan memicingkan matanya.
"Apa ada perlu dengan saya?"
Donghae, pengacara muda tak kalah tampan juga itu tersenyum kalem dan mengulurkan tangan nya.
"Saya belum memberikan ucapan selamat pada anda tadi, sekali lagi selamat----sudah lama saya tak mendapat lawan hebat di pengadilan seperti anda"
Eunhyuk tersenyum miring, dia lama mendengar nama Lee Donghae ini, dan kabarnya malah lulusan hukum dari universitas Colombia, sepertinya pengacara itu harus mengaku kalah kali ini.
"Mungkin nasib saya hari ini sedikit beruntung, hehehe nama pengacara Lee Donghae sangat populer di kantor saya, jadi sepertinya ini hanya faktor keberuntungan saja kan, terima kasih anda jauh lebih sopan dari klien anda tadi ckck"
Donghae menyunggingkan senyum tipisnya dan mengangguk pelan, memasukkan juga satu tangan nya ke saku celana.
"Maaf sebesarnya sejak bertemu di pengadilan selama tiga hari ini, kita belum bisa mengobrol di santai seperti ini"
"Ah benar juga, apa ingin mengundang saya untuk secangkir kopi?"
Donghae terkekeh mengangguk menunjuk mobil Mercedesnya yang berwarna merah terparkir tak jauh dari mobil Eunhyuk.
"Itu mobil saya, silahkan di ikuti jika tak keberatan, ehm mengobrol dengan secangkir kopi sepertinya tak buruk kan?"
"Eum baiklah, tapi hanya bisa sekitar satu jam karena saya ada kepentingan lain nya"
"Boleh tak masalah, ayo!"
Dua pria tampan itu masuk ke mobil masing masing, dan membawa kendaraan mereka keluar dari parkiran basement ke jalan raya besar di depan gedung megah pengadilan.
*
*
*
*
"Sok cari muka ckck bilang saja jika kau tak puas karena kalah di pengadilan tadi Lee Donghae ckckck pengacara sombong?"
Eunhyuk bermonolog sambil menyetir mobilnya, kesal setelah mengobrol dengan pengacara muda itu dan menikmati secangkir kopi, di salah satu cafe Lee Donghae, yang dia bilang miliknya dan cukup membuat Eunhyuk kesal mengumpat dalam hati.
"Cih sombong, jika memang mau banding akan ku layani Lee Donghae, enak saja menyindir ku jika kemenanganku tadi hanya faktor keberuntungan"
*
*
*
Flashback on.....
"Ah sepertinya klien ku berencana untuk mengajukan banding atas kasus ayahnya"
Eunhyuk yang tengah meneguk kopi vanilla latte nya dari cupnya tersenyum sinis, mau ke mana pun dia siap meladeni wanita itu.
"Silahkan saja, pada akhirnya kebenaran yang akan menang kan"
"Ehm itu adalah tuntutan profesiku, terlepas dari salah atau benar jalan hidup ku, di takdirkan untuk membela tersangka kan"
"Nde....kita memiliki tanggung jawab masing masing dalam profesi ini"
Donghae menatap lawan bicaranya yang tengah meneguk kopi nya.
"Apa anda dan Kang Hyena pernah menjalin hubungan berpacaran dulu?"
Eunhyuk langsung terlonjak, dia meletakkan cangkir cup nya dan mendengus sinis.
"Apa dia yang mengatakan padamu?"
"Eum begitulah, dan sebelum persidangan dia pernah memohon padamu jaksa Lee, agar mengasihani ayah nya"
"Dia salah jika memohon padaku"
"Nde kau benar-----"
Mata Eunhyuk mengerjap saat Donghae tersenyum sinis juga.
"Seharusnya dia mempercayai kemampuan pengacara nya dan karena tingkah bodohnya itu rasanya aku terlihat tak berguna kan?"
"Maksudmu?"
"Minum kopi siang ini sebenarnya adalah undangan saya untuk bertemu lagi di pengadilan mahkamah agung Seoul, mungkin butuh waktu sebulan untuk penyelidikan ulang kasus Kang Sungjon, jadi sampai jumpa di persidangan banding"
Eunhyuk langsung berdiri dari kursinya, menyambar kontak dan jas abu abunya karena kesal, dan lebih baik pergi dari cafe itu.
"Saya ada keperluan lain nya, sampai jumpa jika begitu, gamsahamnida kopi nya"
Lee Donghae yang mendekap lengan nya tersenyum miring, seperti nya aura dingin dan datar wajah pak jaksa tak sepenuhnya benar, Lee Hyukjae bisa emosi juga ternyata.
Flashback off------
*
*
*
*
Eunhyuk sampai di sekolah adiknya ketika langit telah sore. Dia melihat gerbang sekolah itu ramai dengan siswa SMU art High School itu yang baru keluar dari gerbang sekolah, mengingat hari ini adalah ujian terakhir Nara di SMU sebelum dia benar benar lulus.
Din....din...
Saat melihat Nara keluar bersama teman teman nya dan Kim Sunhee di gerbang sekolah, Eunhyuk membunyikan klakson nya agar adiknya bisa tahu dia ada di sini.
Gadis belia itu menoleh juga, akan menghampiri mobil kakaknya, namun tiba tiba seorang namja muda yang sejak kemarin telah masuk daftar hitam bagi Eunhyuk seenaknya menghampiri Nara, mengacak rambut panjang gadis itu dan tertawa tanpa takut menggandeng tangan Nara juga
"Cieee kookie oppa main gandeng dia aja"
"Ckck kalian pacaran ya?"
Teman Nara bernama Jessica Jung dan Sooyong itu menggoda jahil, sorai sorai godaan mereka membuat wajah Nara malu, juga takut karena kakak nya pasti melihat mereka dari dalam mobilnya.
"Kookie oppa, maaf aku sudah di jemput kakak ku, aku pulang duluan ya"
"Aigoo katanya kita mau merayakan makan es krim, gimana sih kamu? Buru buru banget"
Kim Sooyong mendesah malas, jika melihat Nara pulang duluan rasanya tak seru saja.
"Ommo!! jaksa Lee oppa sedang di sini?! Mana, di mana dia??"
Kim Sunhee langsung girang mendengar kakak sahabatnya yang sekaligus pujaan nya itu ternyata di sini.
"Mobilnya di belakang kita-------"
Nara berbisik, dan benar saja malah saat ini Lee Hyukjae sudah berdiri di pintu mobil dengan kemeja putihnya dan dasi merah nya dengan kedua lengan kemeja yang digulung hingga siku, jaksa Lee sungguh terlihat seksi sekali- Sunhee nyaris memekik melihat wujud jaksa muda itu.