Melihat tingkah kikuk kakak beradik di depannya membuat chi heran.
"Ada apa? Aku rasa kalian berdua sejak tadi menatapku aneh?" Tanyanya dengan alis bertaut heran.
Suzuki menggeleng cepat, dia menghentikan suapannya. "Bukan apa apa Chi, ini.. masakanmu enak!" Dia mencari alasan.
"Apa kau mau aku buatkan untuk bekalmu?" Tanya Chi polos.
Suzuki mengangguk cepat, dia akan senang mendapatkan bekal masakan chi, tapi sebetulnya bukan tentang masakan yang mengganggu pikirannya.
Abraham menyentil punggung tangan Suzu. Dengan menaikkan alis dia meminta adiknya itu untuk tidak bertingkah mencurigakan di depan Chi.
Suzuki mencibir. "Bagaimana bisa, orang tuanya keterlaluan!" Desisi Suzu berbisik saat Chi sibuk di kitchen bar, menyiapkan bekal Suzu, meninggalkan kakak adik itu di meja makan.
"Ya tapi, wajahmu itu terlalu terbuka. Kau tak boleh ikut campur urusan pribadi orang lain!" Balas Abraham mengingatkan.