Santo terdiam dan bingung harus berbicara apa, padahal kalau dari penjelasan Leona. Meilanalah yang salah, "Memangnya ada demo apa ya?" tanya Santo penasaran.
"Demo itu Om, seorang wanita hamil di luar nikah dan menikah pria kaya raya. Kalau tidak salah, korbannya itu bernama Lyra," jawab Leona.
"Ah, begitu baik ... terima kasih atas informasinya Leona," ujar Santo.
"Iya Om sama-sama," ujar Leona. Leona sendiri berpikir tidak ada salahnya untuk menceritakan hal itu kepada Santo, karena Santo sendiri adalah orang tua Meilana. Ia wajib tahu tahu semuanya, bukan berniat untuk mengadu.
Santo melangkahkan kakinya menaiki tangga menuju kamar Meilana lalu mengetuk pintu kamarnya.
Tok ... tok ... tok.
"Nak, kamu sedang punya masalah apa Nak. Ayo cerita sini sama Ayah," teriak Santo.
Mata Meilana melebar dan menolehkan kepalanya menuju sumber suara. "Apa-apaan sih! Aku tidak punya masalah apapun! Sebaiknya diam, aku ingin tidur siang!" teriak Meilana kesal.