Ratna meletakkan sepiring nasi dan lauk di depan Lyra. Lyra merasa sangat senang karena Ibu Stevelah yang mampu mengerti dirinya. Sean langsung bangkit dari kursinya dan menyudahi makan malam.
"Kamu mau kemana Sean?" tanya Ratna.
"Nafsu makan ku hilang gara - gara pelayan ikut makan di meja kita. Serasa tidak punya harga diri dan tidak mampu, sebaiknya aku melanjutkan pekerjaan ku," ujar Sean dingin kemudian pergi menuju ruangan nya.
Ratna hanya bisa menghela napasnya pelan, "memangnya kenapa jika pelayan ikut makan bersama. Lagi pula mereka juga sama manusia, apa tidak boleh kita baik pada mereka," ujar Ratna.
Lyra merasa tidak enak hati, tampak kehadiran dirinya yang duduk di kursi, sudah mengacaukan makan malam. Padahal Lyra tidak punya niat apa pun. Lyra merasa sedih, karena Steve yang jarang sekali makan bersama dengan Ayahnya harus berakhir dengan cepat.