(Permainan chapter lagi.)
(Seharusnya bagian ini ada setelah setengah dari chapter sebelumnya.)
"Selalu tepat waktu," keluh Salshabyang melihat Arga sangat bersemangat bertemu dengan Salsha dengan datang tepat sekali dalam waktunya, Arga terkekeh merasa sangat dipuji, Salsha terkekeh melihatnya. "Bisakah lo berhenti mengatakan hal yang sama?"
"Telinga gue kentara paham dan hapal," keluh balik Arga membuat tawa Salsha meledak dalam satu hal yang sama. Salsha menujuk minuman yang sudah Salsha pesankan untuk Arga sama seperti sebelumnya mereka bertemu. "Gue sengaja memesannya lebih dulu agar gue yang membayarnya, enggak seperti sebelumnya," Arga terkekeh.
Benar saja, kemarin saat pertemuan Arga dengan Salsha keduanya tidak lengeluarkan uang sama sekali. Untuk Arga karena dia pemilik caffe tersebut, dan untuk Salsha karena dia adalah teman anak pemilik caffe nya.
Saya jerawatan ///