"Sayang... Pesenan kita udah datang! Duduk sini" kata Rafiz seraya menepuk kursi di sebelahnya yang kosong, Cherlly menghampiri Rafiz dan membawa beberapa piring berserta sendok dan garpu. Rafiz membuka beberapa kardus yang berisi makanan dan minuman pesanan Cherlly dan dirinya. Cherlly tak henti-hentinya menatap Rafiz yang sangat penuh perhatian kepadanya, Rafiz mulai memindakan isi makanan mereka dari dalam kotak ke dalam piring-piring yang di sediakan Cherlly. Cherlly menatap haru ke arah suaminya, nanti akan ada saatnya dia tidak akan mendapatkan perhatian, kehangatan serta kenyamanan dari Rafiz. Tanpa terasa mata Cherlly berkaca-kaca, dia ingin menangis. Namun semua di tahannya, dia ingin hari-hari yang dilalui bersama Rafiz akan menjadi kenangan indah bagi dirinya saat ini.
Rafiz tidak menyadari hal itu, dia terlewat senang dengan semua perlakuan manis Cherlly semenjak Cherlly bangun. Dia menganggap Cherlly melupakan segalanya,