"Di mana sertifikat rumah mama kamu simpan? " tanya suami Bunda, ayah tiriku
"Aku taruh di kamar Mama, kenapa Om? " tanyaku,
"Rumah ini bukan hak kamu, rumah ini hak Bunda kamu dan adiknya. Meskipun secara hukum kamu termasuk ahli waris Mama. Kamu akan mendapatkan bagian sesuai rembukan dari Bundamu dan Om Rangga selaku adiknya" katanya, membuat aku tersenyum sinis.
"Mas, saya ndak membutuhkan warisan Ibu. Lagian, kan Cherlly....." belum juga Om Rangga menyelesaikan kalimatnya, ayah tiriku memutus omongannya
"Kita gak pernah tau apa yang akan terjadi ke depannya. Toh, Cherlly juga akan setuju dan baik-baik saja" kata suami Bunda, Om Suranto.
"Mas.... " panggil Bunda,