Mereka duduk bersama di ruang makan, menikmati hidangan makan malam yang telah nenek Julia persiapkan.
"Makanlah nak, tidak perlu merasa malu atau sungkan"
Julia dengan penuh keramahan mempersilakan Gina untuk makan
"Baik nek, terimakasih"
Yudha menyendokan nasi beserta lauknya untuk Gina.Sang kakek yang melihatnya tersenyum meledeknya.
"Ternyata si gunung es ini bisa juga bersikap lembut dan perhatian. Lantas kenapa selama ini kamu bersikap dingin kepada setiap wanita yang mendekati mu?
Sok jual mahal kamu. Cih"
"Ah mereka hanya ingin mengincar harta dan ketenaran saja kek. Lain dengan yang disebelah ku ini nih"
Yudha sedikit mendelik kearah Gina.Menunjuk dengan ekspresi wajahnya
"Hahaha. Hebat kamu Gina, bisa bikin gunung es ini mencair"
Kakek Wijaya terbahak dan Gina tersipu malu
Setelah selesai makan malam mereka pindah keruang keluarga.
Yudha duduk disebelah Gina dengan melingkarkan sebelah tangannya disekitar pinggang Gina dan sebelah kaki bertumpu ke kaki satunya.
Hallo pembaca sekalian. Terima kasih sudah membaca novel ini.
Cara memberikan ulasan & batu kuasa itu gampang banget!
Di aplikasi, kalian pergi ke informasi novelnya, lalu scroll ke bawah & tekan tombol mengundi.
Untuk ulasan kalian tekan ulasan dibawah tombol mengundi lalu setelah itu tekan tombol bergambar pensil, lalu tulis deh ulasan kalian.
Gampang banget bukan? ;)
Kalian bebas mau kasi bintang berapa, mau kritik dan saran juga boleh