Tải xuống ứng dụng
5.88% Dangerous Hospital / Chapter 2: 2

Chương 2: 2

Pagi hari berlalu, siang pun tiba,merisa merenungkan diri sejenak dengan teman teman nya sambil berbincang bincang mengenai masalah yang ada pada mereka.

"Jadi sekarang gimana? Kita kan niatnya untuk berlibur disini, tetapi malah mendapat musibah" vinsen

"Yaa, sudah yang berlalu biarlah berlalu, gw juga engga tau apa yang terjadi semenjak kita menginap disini" alex

"Udah udah , lebih baik kita ke rumah sakit untuk melihat maria" Bella

Mereka bergegas untuk pergi ke rumah sakit. Diperjalanan, merisa melihat banyak nya pepohonan tinggi yang sudah sangat tua, jika dilihat dari warna kayunya. Tetapi, saat sedang melihat lihat ke arah jendela mobil, merisa melihat sebuah kursi roda yang berjalan dengan sendirinya.

Entah dari mana asalnya kursi roda itu, tapi kursi roda itu seperti ada yang mendudukinya sambil berjalan.

Tetapi merisa tidak melihat seorang pun yang sedang menduduki atau pun mendorong kursi roda itu.

~rumah sakit~

"Dokter, bagaimana keadaan teman saya?" bella

"Seperti yang saya bilang kemarin, dia harus segera dioperasi" dokter

"Tapi dok, apakah harus dioperasi? Sedangkan lukanya tidak terlalu parah jika dilihat dari perbannya" merisa

"Ini keputusan saya, jika kalian ingin teman kalian selamat, maka itu jalan satu satunya" ucap pergi lalu meninggalkan kami

"Dokter yang sangat aneh" vinsen

"Sudah kita turutin aja apa kata dokter" bella

Firasat merisa sangat tidak enak, ketika mendengar omongan dokter tadi, dengan ekspresi yang sedikit menakutkan, dan ucapan yang seolah olah bahwa perkataan dia selalu benar, tak pernah salah.

Terlebih lagi saat ibu ibu yang ia temui tadi pagi, mengingatkanku dan teman temanku untuk hati hati dengan rumah sakit ini. Memang ini sangat mencurigakan, lagi lagi pertanyaan yang muncul di otak ku, ADA APA DENGAN RUMAH SAKIT INI?

~~~

"Sekarang kita akan mulai operasinya" dokter

"Apa dok? Sekarang? Kami saja belum membayar administrasinya, gimana bisa dok? Dan lagi pula, orang tua dari teman kami, belum sempat kami hubungi" vinsen

"Urusan administrasi, bisa nanti yang terpenting dia harus segara dioperasi" dokter

"Tapi dok, dokter tidak bisa mengambil keputusan secepat itu" merisa

"apa kalian tidak mau teman kalian sembuh?" dokter

"Mau, tetapi kenapa harus sampai dioperasi dok?" alex

"Karna lukanya terlalu parah" dokter

"Sudah, dengarkan saja kata dokter itu, yang penting maria bisa cepat pulih" merisa

Setelah mereka berdebat panjang, akhirnya kami memutuskan agar maria segera Dioperasi.

Tapi, pikiran yang selalu saja menghantui merisa, yaitu *apakah ucapan dokter itu benar? Sedangkan dari ekspresi wajahnya saja tidak mengenakkan* tanyanya dalam hati.

~beberapa jam berlalu~

"Operasinya tidak berjalan dengan lancar" ucap dokter

"Apa dok?! Bagaimana bisa?" alex

"Yaa begitu, tetapi kami terpaksa untuk mengambil bagian tubuh dari teman kalian, yaitu bagian tubuh kaki" dokter

"Apa dok? Kenapa bisa begitu? Apa penyebabnya sehingga kaki nya harus diamputasi?" alex

"Karna ada penyakit yang saya takutkan akan menyebar ke sluruh tubuh, makanya saya putuskan untuk mengamputasi teman kalian" dokter (pergi meninggalkan kami)

Merisa bertanya tanya, kenapa dokter itu harus mengamputasi kaki maria? Sedangkan lukanya bukan dibagian kaki. Lalu apa sebabnya dan mengapa? Entah apa yang dipikirkan oleh dokter itu, tapi merisa merasa ada yang tidak beres dengan dokter dan suster suster yang ada disini.

~ruang ugd~

"Dia belum pulih juga" bella

"Iya, kita tunggu saja dia disini" merisa

"yasudah, kalian berdua tunggu maria sampai pulih ya, gw sama vinsen balik ke villa" alex

"Yaudah, tapi besok kalian pagi² datang kesini lagi ya" bella

"Oke" alex

~malam hari~

"Bella, maria kok belum sadar juga ya?" ucap merisa

"Iya, padahal sudah malam" bella

Malam tiba, seketika rumah sakit ini terasa sangat sunyi, sepi seperti tak ada seorang pun disini. Ditambah lagi dengan penerangan yang sangat minim, dan juga sedikitnya fasilitas disini membuatku merasa sangat merinding.

~tengah malam~

"bella, gw mau ke toilet dulu ya, lu mau ikut?" tanya merisa

"Ikut dong, gw takut ditinggal sendirian" bella

"Loh kan ada maria" jawab merisa

"Tapi, gw juga pengen ke toilet" bella

"Yasudah, ayo" ajak merisa

Sepanjang jalan merisa merasa banyak mata yang melihatnya dan bella, tetapi tidak ada satu orang pun disini lampu yang berkedap kedip seolah olah menggambarkan bahwa ada sesuatu.

"Me.. Merisa, lihat itu ada orang yang membawa kursi roda, tapi kok terlihat aneh ya orang itu" bella

"Mana? Gw ga liat apa" tanya merisa

"I.. I.. Iiituuu diaa.. Se.. Seperti orang belanda" bella

Merisa langsung menarik bella dan segera membawanya pergi dari lorong itu, ia tergesah gesah karna takut bella kenapa napa, karna dia sudah bertemu mahkluk halus dari belanda yang merisa tau itu bisa membuat bella meninggal.

"Me.. Me.. Merisaa gw tidur ya, gw ngantuk banget" bella

"Jangan! Lu jangan tidur! tahan saja, jangan sampai lu tertidur" balas merisa

"Tapi gw ngantukk.." bella

Detik demi detik, menit demi menit yang merisa lewati tanpa tidur membuatnya merasa takut, ditambah lagi bella yang sudah bertemu mahkluk halus tadi yang entah bagaimana Ia bisa melihatnya.

Merisa berusaha untuk menjaga bella agar tidak tertidur, karna jikalau dia tertidur maka dia bisa meninggal, karna energinya yang diserap oleh mahkluk halus tadi.

~pagi hari~

"Me.. Me.. Merisa.." maria

"Maria? Lu sudah sadar?" tanya merisa

"Gw ada dimana?" maria

"Lu ada di rumah sakit" jawab merisa

"Merisa! Gw ngantuk tau, gw tidur ya" bella

"Bella, lu jangan tidur gw mohon, nih sekarang cuci mukamu dengan air ini" ucap merisa

"merisa, kaki gw kok ga terasa ya" maria

"Ah, maria maaf ka.. Ka.. Kakimu sudah diamputasi" jawab merisa

"Aa.. A.. Apa? Kenapa harus seperti itu?" tanya maria

Yaa, akhirnya maria tahu bahwa kakinya diamputasi entah karna penyakit apa sampai harus diamputasi.

" maria udah sadar?" alex

"Iya, baru saja dia sadar" jawab merisa

Akhirnya setelah berjamjam di rumah sakit itu, mereka pun pulang ke villa untuk menghabiskan sisa waktu berlibur mereka. Dan mereka juga harus menerima kenyataan bahwa maria harus diamputasi karna penyakit yang dideritanya. Tetapi anehnya, dokter itu tidak meminta pembayaran administrasi kepada mereka, sungguh suatu hal yang sangat mencurigakan karna baru rumah sakit ini lah, yang tidak meminta bayaran kepada pasien nya, apalagi sampai harus dioperasi seperti ini. tapi mereka tidak mementingkan hal itu, merekatetap ingin berlibur di villa tempat kami tinggal.

~~~

"Gw bawa maria ke kamar ya" bella

"Oke, gw mau buat makanan buat kalian" jawab merisa

~dapur~

Merisa membuat makanan untuk teman teman teman nya, yang mungkin dari kemarin belum makan apapun. Sambil merisa memasak ia melihat lihat ke arah jendela dapur yang juga mengarah langsung ke rumah sakit itu.

Merisa melihat dengan Jelas rumah sakit itu. gedung yang sudah tua, sudah usang bahkan ada salah satu jendela yang sudah hancur. Saat ia sedang memperhatikan jendela itu, ia melihat sesosok orang yang sedang berdiri menatap nya balik, merisa pikir mungkin itu salah satu pasien disana. Tapi saat ia sedang mengambil piring, tak lama kemudian saat ia melihat kembali sesosok orang itu sudah menghilang entah kemana,tapi bagaimana bisa dia menghilang secepat itu? Merisa terheran heran.

~meja makan~

"Bella lu udh ga ngantuk lagi kan?" tanyaku (merisa)

"Iya" bella

"Te.. Te.. Teman teman, sepertinya kita harus cepat pergi dari sini" maria

"Loh kenapa?" vinsen

"Sewaktu kalian meninggalkanku dirumah sakit sendirian, gw ingat, gw mendengar percakapan dokter dengan susterny. Mereka mengatakan bahwa akan mengambil kaki atau bagian tubuh lain dari pasienya untuk dimakan" maria

"A.. Apa? Me.. Me.. Makan bagian tubuh manusia?" bella

"Halah halah.. Paling cuma bercanda kok, lagian mana ada sih manusia makan manusia" alex

"Alex! Kalau ngomong dijaga, bisa saja itu benar, kemarin aku bertemu ibu ibu da beliau megatakan pada gw bahwa kita harus berhati hati dengan rumah sakit itu" jawab merisa

Merisa terkejut dengan perkataan dari maria, jika memang itu benar, berati hal yang ada dipikirannya selama ini benar, bahwa rumah sakit itu memang berbahaya!


Load failed, please RETRY

Quà tặng

Quà tặng -- Nhận quà

    Tình trạng nguồn điện hàng tuần

    Rank -- Xếp hạng Quyền lực
    Stone -- Đá Quyền lực

    Đặt mua hàng loạt

    Mục lục

    Cài đặt hiển thị

    Nền

    Phông

    Kích thước

    Việc quản lý bình luận chương

    Viết đánh giá Trạng thái đọc: C2
    Không đăng được. Vui lòng thử lại
    • Chất lượng bài viết
    • Tính ổn định của các bản cập nhật
    • Phát triển câu chuyện
    • Thiết kế nhân vật
    • Bối cảnh thế giới

    Tổng điểm 0.0

    Đánh giá được đăng thành công! Đọc thêm đánh giá
    Bình chọn với Đá sức mạnh
    Rank NO.-- Bảng xếp hạng PS
    Stone -- Power Stone
    Báo cáo nội dung không phù hợp
    lỗi Mẹo

    Báo cáo hành động bất lương

    Chú thích đoạn văn

    Đăng nhập