Gavin dengan sigap mengalasi jok mobil dengan keresek. Semoga saja keresek itu sanggup menahan air ketuban Gladys yang merembes terus menerus.
Perjalanan menuju ke rumah sakit begitu menegangkan. Gladys menggigil kesakitan sambil mengeluarkan keringat dingin.
"Ma, aku takut sekali, Ma," ucap Gladys dengan suara bergetar. "Aku belum waktunya melahirkan, Ma. Bagaimana ini?"
"Sudah, sudah. Jangan dipikirkan. Sebentar lagi kita akan tiba di rumah sakit. Bertahanlah ya, Sayang," kata ibunya sambil menahan tangis.
Gavin menyetir menuju ke rumah sakit dengan sangat cepat. Ayahnya duduk di depan. Sesekali ia melirik ke belakang, melihat kondisi Gladys yang mengkhawatirkan. Terdengar suara umpatan beberapa kali. Gladys tahu, umpatan itu untuk Charlos.
Gladys lalu teringat. Seharusnya ia menelepon Charlos dan memberitahunya bahwa ia akan melahirkan sekarang. Tapi bagaimana bisa ia menghubungi pria itu? Charlos mungkin sudah tidak bisa ia anggap sebagai suami lagi.