Tải xuống ứng dụng
22.22% Selir / Chapter 4: 3

Chương 4: 3

* lori = gerobak tarik

Flashback

Panas matahari begitu menyengat hari ini bahkan ia tidak mencoba menyembunyikan dirinya dari awan. matahari diatas sana tidak peduli jika panasnya melukai makhluk lain.

Suara gemuruh berisik terdengar dari kejauhan. pijakan berekor ekor kuda berlomba lomba ingin segera sampai dan mengistirahatkan tubuhnya dari panas matahari yang menyengat.

Tujuan terakhir mereka adalah semenanjung Kerajaan Kentrelle.

Seorang gadis yang membawa berekor ekor domba pun segera ingin berteduh pulang pagi ini karena masalah yang sama yaitu matahari.

" lir... ilir... lir ilir... domba domba manis harus segera pulang... cepat kita harus segera pulang. karena sekarang giliranku yang mengisi perut." suara gadis bersurai merah kepada domba domba miliknya.

Seorang gadis yang begitu cantik itu adalah penggembala. ia biasa menghabiskan pagi harinya dengan mengurus peliharaan ternaknya.

Wajah yang Selalu dihiasi senyuman tidakala matahari yang tidak bersahabat itu. tidak mampu melumpuhkan semangatnya untuk bekerja.

Gadis itu mengiring 12 ekor domba kembali ke gubuk mereka. setibanya di rumah. ia dikejutkan dengan setumpuk lori lori berisi gaun gaun dan perhiasan yang indah.

Gadis itu keluar rumah dan mendapati satu lori lagi gandum dan persediaan makanan yang baru saja diantar.

" nona semua ini tuan Luis berikan" ucap salah satu pengawal yang mengantar.

Gadis yang tadinya terkejut merubah mimik wajahnya menjadi sendu.

" wahai Paman. sudah ku katakan aku tidak menginginkan semua ini kenapa kau Selalu mengirimkannya kembali lagi." ucap pelan gadis itu. Pria pengantar itu tersenyum kaku.

"Maaf nona ini permintaan tuan yang kesekian kali nya. mohon kiranya anda dapat menerimanya" permohonan pria itu dengan tulus.

Gadis itu menghela nafas lelah, ia begitu lelah atas sikap tuan Luis yang begitu pemaksa. entah sudah berapa kali pria itu memberikan hadiah padanya.

'Sudah cukup!' Ucapnya dalam hati. ia tidak akan menerima barang barang ini lagi. ia begitu lelah mendapatkan gunjang gunjing dari masyarakat sekitar tentang dirinya.

" Paman aku tidak bisa menerimanya. aku akan mengembalikannya sendiri. Kau boleh pergi aku tidak akan menyuruh mu. karena aku tahu hal itu hanya akan berakhir sia sia" gadis itu kembali ke dalam rumah dan mengambil satu persatu lori keluar. ia menyangkutkan lori lori itu bergandengan.

ia menariknya untuk membawanya pergi. Namun sayang lori itu tidak bergerak sedikitpun. ia tidak dapat bergerak sedikitpun bahkan untuk bergeser sedikit saja.

Pria pria berseragam pengawal itu berusaha menahan tawa untuk keluar dari bibir mereka. mereka menertawakan perbuatan polos gadis itu.

Para pengawal saja membutuhkan empat orang pria dewasa untuk membawanya sedangkan gadis mungil ini mencoba melakukannya sendiri.

Gadis itu tertunduk malu menyadari perbuatannya, ia menoleh untuk melihat reaksi pria pria itu.

Pria yang berada di sana begitu terpanah melihat gadis itu bersemu merah di pipi akibat menahan malu.

" kecantikan yang luar biasa" guman salah satunya dan Paman itu tersadar ia segera memukul pria di sebelahnya karena bersikap lancang.

" ijinkan saya melakukannya nona" ucap pria paruh baya itu. pria itu mencoba mengambil ahli lori lori itu.

" ah..jangan.. jangan Paman." gadis itu menghentikannya. ia tidak mau mereka menjadi sasaran tuan mereka lagi akibat penolakannya.

" aku akan menggunakan keledai milikku, aku tidak mau kalian mendapatkan sesuatu yang menyeramkan karena ku."

"Kalian pergi duluan sekarang dan aku akan berjalan perlahan. kalian harus segera sampai duluan ke balai dan berpura pura lah tidak mengetahui aku yang ingin mengembalikan barang barang ini. aku tidak menerima penolakan. kalo Paman tetap bersikukuh menolong aku akan adukan kejadian sebaliknya pada tuan Luis."

pria pria itu akhirnya melakukan permintaan gadis itu karena mereka tidak mau menerima resiko yang lebih dari tuannya.

*****

" berhenti!!" Suara perintah panglima Kerajaan karena tempat tujuan mereka telah sampai. mereka merupakan anggota Kerajaan yang tengah berkunjung untuk melihat keadaan Rakyat selat yang begitu memprihatinkan.

Masyarakat berbondong bondong mendekati kereta kuda milik Raja mereka.

Suara tangis kebahagian bersaut saut atas rasa syukur kehadiran Raja mereka.

Sreng...

Suara pedang mengarah ke langit dan membuat kerumunan bersujud dan merapihkan barisan mereka untuk menghormati kedatangan Raja.

Mereka semua terdiam. yang dapat terdengar hanya lah suara kaki yang turun dari kereta kuda itu.

Sosok kokoh berdiri tegak dengan jubah yang menjutai di tubuhnya, kesan mewah begitu terpancar dari pakaiannya. padahal yang dipakainya hanya pakaian biasa bukan pakaian yang biasa dipakai di istana.

Raja Kerajaan kentreElla yaitu Raja Stefan turun dan menatap ke penjuru desa. desa yang terdapat di perbatasan Kerajaan Kentrelle dan Kerajaan cardinia. ia menatap dengan guratan kekecewaan karena desa yang seharusnya terlihat paling baik di mata Kerajaan lain harus terlihat kumuh dan tidak terurus. rasa malu dan muak memenuhi dirinya. ia berjanji akan mengembalikan martabat Kerajaan kembali ke tempat yang seharusnya.

" segala pasokan yang kalian butuhkan akan dikirim dari pusat kota. lakukan yang terbaik untuk bisa memperbaiki ekonomi kalian." ujar Sang Raja.

" hidup Raja!... hidup Raja" tangis Rakyat pecah mereka bersahut sahutan mencurahkan kebahagian mereka. karena bagi mereka pertolongan Raja bagaikan dewa yang menurunkan keajaiban.

tidak selang beberapa lama suara lori lori bersahutan karena melewati jalan jalan yang rusak akibat tanah yang kering tidak rata.

Beberapa orang menengok kearah lori yang di bawa oleh dua ekor keledai itu. pemilik lori itu tidak tahu bahwa ia telah mengusik seseorang yang berada di sana. karena suara berisik roda lori dan Sang pemilik yang berjalan di balik lori miliknya.

Sang Raja mengalihkan pandangannya ke arah lori itu. manusia mana yang berani melakukan tindakan pemberani itu pikir nya.

" hentikan lori itu!" Petuah Raja memerintahkan salah satu pengawal menghentikannya.

Pengawal memberhentikan lori itu dengan sebuah peringatan.

" hentikan lori itu" perintah pengawal pada Sang pemilik. Sang pemilik kaget karena mendengar suara seorang pria.

Tiba tiba ia merasa takut. Sang pemilik langsung gemetar takut karena ia menyangka yang memberhentikannya adalah seorang bandit pencuri.

Pengawal itu langsung memutuskan tali tali yang mengikat lori lori itu. terbukalah kain itu dan terlihatlah pakai pakaian mewah dan pernak pernik perhiasan serta bahan bahan makanan yang cukup banyak.

Pengawal segera menghampiri Raja dan menjelaskan apa saja yang berada disana.

Raja seketika murka mendengarnya karena ada seseorang yang memiliki banyak kekayaan di tengah krisis yang berkepanjangan di desa ini.

Raja berjalan dengan langkah lebar menuju lori lori itu. Sang pemilik bergetar takut dan semakin menyembunyikan tubuh nya di balik lori karena takut para begal itu melakukan tindakan jahat padanya.

Raja melihat seluruh kekayaan di atas lori itu dan ia melihat logo Kerajaan cardinia terpampang di depannya. Raja semakin bertambah murka melihat pengkhianat ada di daerah Kerajaannya.

" keluar!!!." Teriak Raja menggema, Sang pemilik semakin bergetar takut ia merunduk dan menenggelamkan wajahnya di kedua lututnya.

" sialan!" Raja mengumpat dan berputar mengelilingin lori itu dan ia melihat seseorang berjubah hitam tertunduk kaku.

Raja menghampirinya dan menarik paksa tudung jubah pemilik lori.

Raja terdiam...

ia melihat gadis bersurai merah yang tengah menutup mata dengan bibir yang bergetar. wajah itu seketika mengalihkan dunia Sang Raja.

Gadis itu mencoba membuka mata untuk melihat kondisinya sekarang, ia perlahan membuka matanya dan pandanganya itu langsung terjatuh ke arah pria bertubuh besar dengan iris mata hijau yang begitu menakutkan.

Sang Raja menahan nafasnya lebih lama dan ia langsung mengunci mata nya ke arah gadis bersurai merah itu.

" biru" desis Raja pelan, ia tidak bisa mengalihkan matanya dari gadis itu.

Gadis itu semakin merasa takut dan ia menurunkan wajahnya untuk tidak melihat lagi pria itu dan pandangannya jatuh ke arah jubah dengan logo bendera Kentrelle.

Gadis itu terperangah kaget ia segera menunduk dan mensejajarkan dirinya dengan tanah.

" ma.. maafkan saya tuan..." cicit gadis itu.

Raja mengambil ahli dirinya dan menetralkan pikirannya untuk tidak bertindak gila.

" kau..." Raja menekan suaranya. " kau berani beraninya masuk ke daerah yang bukan ranahmu " ujar Raja

Gadis itu menyerngit dan kebingungan tidak mengerti maksud tuan di depannya. dia hanya terdiam dan tidak bisa menjawab.

Dari arah belakang seorang wanita paruh baya menghampiri keduanya dan langsung bersimpuh memohon ampun.

" maaf kan ke lancangan saya Yang Mulia, dia ia angkat saya yang tinggal di samping rumah saya. dia masyarakat sini Yang Mulia mohon ampuni dia" gadis itu langsung memeluk wanita paruh baya itu.

" kau tak bisa menutupinya, lori ini milik cardinia aku tau kau mencoba menjadi pengkhianat." ujar Raja sambil menatap gadis itu tajam.

" ini bukan milikku tuan, hamba akan mengembalikannya kepada pemiliknya segera" ucap gadis itu pelan

Raja melihat lagi lori itu dan bergantian sambil melirik gadis itu.

" aku tau kau pasti gundik pengkhianat bukan!" Raja menarik kerah gaun gadis itu.

"Bu..bukan.." cicit gadis itu

Raja langsung melanjutkan keinginannya yang sedari tadi membuatnya gila

"Jika bukan. kau harus menjadi gundikku karena aku mengingikan mu..."


Load failed, please RETRY

Quà tặng

Quà tặng -- Nhận quà

    Tình trạng nguồn điện hàng tuần

    Rank -- Xếp hạng Quyền lực
    Stone -- Đá Quyền lực

    Đặt mua hàng loạt

    Mục lục

    Cài đặt hiển thị

    Nền

    Phông

    Kích thước

    Việc quản lý bình luận chương

    Viết đánh giá Trạng thái đọc: C4
    Không đăng được. Vui lòng thử lại
    • Chất lượng bài viết
    • Tính ổn định của các bản cập nhật
    • Phát triển câu chuyện
    • Thiết kế nhân vật
    • Bối cảnh thế giới

    Tổng điểm 0.0

    Đánh giá được đăng thành công! Đọc thêm đánh giá
    Bình chọn với Đá sức mạnh
    Rank NO.-- Bảng xếp hạng PS
    Stone -- Power Stone
    Báo cáo nội dung không phù hợp
    lỗi Mẹo

    Báo cáo hành động bất lương

    Chú thích đoạn văn

    Đăng nhập