Maya menghembuskan nafas berat. Ia memang tengah kecewa pada Aisyah. Perempuan yang sangat diharapkan untuk bisa menjadi menantunya, namun ternyata malah mendorong hubungan Putra dengan wanita yang tidak disenangi sama sekali.
Suasana mendadak menjadi canggung sekali.
"Jadi apa yang terjadi sama kalian, Ai, Gas?"
Adit lah yang memulai untuk mencairkan kembali suasana.
"Oh, jadi begini tadi Om. Kita dihadang sama anak buah Zero digedung itu. Dan ada satu orang yang memotret kita. Mungkin, ke depannya, keselamatan saya dan Aisyah juga dipertaruhkan. Jadi, memang suasananya sedang mencekam banget, Om."
"Apa? Trus gimana kamu dan Aisyah nanti, Gas?" tanya Adit ikut panik.
Bagas lalu tersenyum, "Insya Allah aman Om. Cuma Aisyah yang saya takutkan. Dia tinggal sendiri soalnya."
Mendengar jawaban dari Bagas, Aisyah langsung menyikutnya.
"Kamu di sini aja malam ini, Ai."
Kelebihan kalau kakak2 beli privi tertinggi...
Kalian udah bisa langsung baca pada saat aku update terbaru, nggak harus menunggu besoknya buat baca bab privi. Sebab, kalau aku update, Bab hari itu otomatis belum bisa dibaca oleh pembaca regular...
.
.
Nah, aku nawarin akses cepet dengan beli privi, koinnya dari aku.