"Kamu adalah wanita yang aku pilih, dan aku nggak akan nyesel karena udah memilih serta meminta kamu buat jadi istri aku"
Entah apa yang terjadi, sikap Aksa terlihat manis malam ini. Lihat saja, laki-laki itu kini tengah memeluk tubuh Irona dari belakang.
Mereka tengah menikmati angin malam diatas balkon. Aksa rindu saat-saat seperti ini. Menghabiskan waktu berdua dengan kemesraan yang mereka lakukan.
Beberapa hari yang lalu waktunya dihabiskan untuk mengerjakan beberapa berkas. Aksa sering pulang tengah malam, dan tentu saja waktu bersama Irona sangat tersita dibuatnya.
"Aksa, kita udah nikah beberapa bulan. Tapi, aku belum juga hamil"
Suara Irona terdengar lirih. Ia merunduk, melihat sebari mengusap perutnya yang tak kunjung membesar.
"Na, anak itu titipan Allah. Mungkin Allah belum ngasih kita kepercayaan"
"Tapi, Sa. Sebagai seorang istri, aku kasian sama kamu. Aku tau, di dalem hati kamu pasti kamu udah pengen punya anak"