"Aku capek, Aksa. Sekiranya kamu udah nggak sayang, kamu bisa tinggalin aku"
Setelah sekian lama Aksa membujuk gadisnya sejak tadi, akhirnya Irona mau membuka suara. Namun sekalinya ia berbicara, membuat Aksa bingung dan sama sekali tidak mengerti.
"Maksud kamu apa?" tanya Aksa dengan kening yang mengkerut.
Irona membuang wajah. Ia tidak bisa menatap wajah Aksa, hatinya akan sakit. Apalagi mengingat kejadian kemarin.
"Kamu bilang sama aku, kalo kamu udah nggak sayang sama aku"
"Kamu kenapa ngomong gitu, Na? Aku sayang sama kamu, dan aku nggak bisa kalo sedikitpun ngilangin rasa sayang aku ke kamu"
Irona tersenyum kecut, hambar dan tidak ada lagi cinta.
"Kamu nggak usah bohong"
"Na, apa kamu marah karena kemaren aku ninggalin kamu di rumah?"
Irona diam.
"Kalo emang iya gara-gara itu. Aku bisa jelasin" ucap Aksa terjeda. "Kemaren aku dapet telpon dari Eva, dia ngajak aku ketemuan buat ngasih tau siapa dia sebenernya"