Eva berjalan dengan anggun. Kali ini ia mengenakan seragam yang pas dengan ukuran tubuhnya. Menggoda Aksa tidak cukup hanya dengan senyuman atau kedipan sebelah mata.
Setelah mengetahui Aksa yang sudah berhubungan intim dengan Irona, Eva lebih terlihat agresif. Dengan bedak sedikit tebal dan bibir yang terbilang merah untuk ukuran siswa SMA membuatnya yakin kalau Aksa dengan mudah tergoda.
Rambutnya sengaja ia kuncir kuda agar leher jenjang nan putih bersih itu terlihat dan membuat siapa saja tergoda untuk melahap dan memberi sentuhan bahkan tanda merah disana.
"Mau sekolah, atau ngelonte?" sindir salah seorang siswi yang tak jauh darinya.
Eva tidak menghiraukan hal tersebut. Ia melanjutkan langkah dengan rasa percaya diri. Tujuannya kali ini adalah kelas Aksa.
"Hari ini pasti kamu takluk sama aku"
***
"Aksa, ada yang manggil"