Aksa sepintas melihat Eva yang memperhatikannya dari kaca jendela. Keningnya mengkerut karena gadis itu menatap Irona dengan tatapan yang berbeda dengan saat Eva menatap Aksa.
"Gue jadi curiga sesuatu" batin Aksa.
Dengan alasan pergi ke toilet Aksa keluar kelas. Tentunya dengan ijin Irona. Lelaki itu mengikuti Eva dari jarak jauh, tapi karena Eva berbelok ke area toilet wanita, Aksa memilih untuk bersembunyi sampai gadis itu keluar.
Hampir setengah jam Aksa menunggu Eva keluar. Namun batang hidungnya belum nampak menyembul dari ujung toilet.
"Itu, dia" gumam Aksa.
Ia berjalan dengan arah berlawanan dengan Eva. Aksa sengaja mengatur strategi seperti agar untuk mengelabui Eva. Ia menunduk memainkan ponsel, berpura-pura tidak melihat Eva yang juga sedang berjalan ke arahnya.
Bruk!
"Aduh.."
Aksa berjongkok, mensejajarkan tubuhnya. Tidak berniat untuk menolong atau menanyakan keadaan.
"Kak, Aksa. Tolongin aku" ucap Eva lirih.