"Siapa dia?"
"Dia? Dia, siapa?" tanya Irona mengernyitkan alisnya.
"Dia yang tadi ketawa-ketawa sama kamu"
"Itu?" Irona melirik pada laki-laki yang sedang membeli seblak di depan mereka.
"Iya."
"Bhahahahaa... Aksa, kamu cemburu?" Irona tertawa keras hingga menitikan air mata.
"Kok kamu ketawa?"
"Udah. Kira pergi dulu dari sini"
Aksa menuruti ucapan Irona dan pergi meninggalkan warung seblak bi Sumi.
"Jadi, dia siapa?"
"Kamu masih inget aja" jawab Irona sebari menahan tawa.
"Itu bukan jawaban" ucap Aksa datar.
"Aku juga nggak tau dia siapa. Tadi kita cuman ngobrol aja" jelas Irona.
"Ngobrol kok ketawa-ketawa" ucap Aksa kesal
"Ya aku cuman ngobrol biasa, sayang."
Aksa bungkam. Rasa cemburunya menguar.
"Aksa, kamu beneran cemburu?" tanya Irona lagi.
"Ya aku cemburu, lah. Kan kamu calon istri aku" ucap Aksa sedikit kencang.
"Ututututuu... Pacar aku lagi cemburu ternyata." Irona mengunyel kedua pipi Aksa gemas layaknya pada seorang bayi.