Pagi menjelang, Fatih dan Yola sedanag sarapan berdua di ruang makan, keduanya tampak bersemangat untuk melewatkan hari ini. Bahkan mereka tak perduli dengan apa yang akan terjadi tentang ancaman ketua mafia di negara C. Mereka telah berkomitmen untuk melewati bersama. Maka tak ada pembahasan apapun tentang hal itu.
"Aku tunggu di depan, Yol." Kata Fatih sambil beranjak dari tempat duduknya.
"Oke, " Ucap Yola sambil menghabiskan suapan terakhirnya lalu dilanjutkan dengan minum vitamin yang diberikanoleh dokter untuknya.
Setelah itu Yola langsung berlari menuju ke pintu depan dimana Fatih duduk menunggunya di teras sambil membaca buku. Secerdas apapun otaknya tapi inilah cita-citanya untuk menjadi seorang dokter maka Ia benar-benar bersungguh-bersungguh untuk meraihnya, apa lagi profesi dokter berhubungan langsung dengan nyawa orang, maka Ia tak ingin bermain-main dengan hal itu.