DOR
DOR
DOR
Terdengar berkali-kali bunyi tembakan, Jelita yakin Rey sudah tiba di lokasi.
""Rey, dia sudah datang."
"Rey?"
"Aku mengirimkan sinyal SOS pada Rey." Jelita menunjukkan jam tangannya pada Ronald.
Yah, Ronald hampir melupakan bahwa kedua adiknya ini ahli dalam bidang IT, perkara mudah bagi mereka untuk membuat alat semacam itu.
Asap putih masuk lebih banyak melalui celah di bawah pintu.
"Pasti ada seseorang yang menarik baju kak Ronald yang tadi aku pasang di celah pintu, Sialan."
UHUK
UHUK
Ronald dan Jelita terbatuk akibat asap yang bertambah banyak.
"Tiarap Jelita." Perintah Ronald.
Keduanya tiarap dan mengarahkan hidung mereka ke lantai hanya itu cara mereka bertahan agar tetap dapat menghirup oksigen.
"Berapa lama kita akan mampu bertahan?"
"Bertahanlah Jelita, berjanji padaku, kau akan bertahan."
"Berjanjilah kakak juga akan bertahan."
"Aku tak akan meninggalkanmu, Jelita."
KOMENT KAKAK-KAKAK SEMUA ADALAH PENYEMANGATKU
TRIMAKASIH...