Kenan menghembuskan napasnya sebelum ia menceritakan tentang Qia pada Kakeknya. Entah kenapa penolakkan Qia barusan membuatnya merasa tidak bersemangat. Itu sebabnya ia ingin menceritakan tentang Qia walau tidak sepenuhnya pada Kakek.
"Namanya Ananta Putri Sidqia. Sewaktu SMA panggilannya Tata. Dia gadis yang tidak pantang menyerah dan selalu ceria. Selain itu ia juga anak yang keras kepala, dan suka menangis dengan hal-hal kecil. Keluarganya bukan dari kalangan kaya seperti kita, tetapi kehidupan mereka bahagia. Mereka saling menyanyangi satu sama lain dan saling melengkapi," ucap Kenan kemudian tangannya mulai bergerak untuk mengamplas kayu yang dia gunakan sebagai bahan meja.