"Ini untuk kakek" Fely memberikan sebuah syal rajut untuk kakek.
"Terimakasih cucuku, bagus sekali syalnya" kakek memakai syal pemberian cucu mantunya .
"Sama-sama kakek, aku senang kakek suka dengan pilihanku" ucap Fely berterima kasih, awalnya ia takut selera nya tidak cocok dengan selera kakek mertua Nya.
"Kakek sangat senang dan Suka hadiah darimu".
Setelah membagikan barang barang yang ia beli, Fely kembali kedalam kamarnya untuk membersihkan diri, seharian ia berjalan jalan membuat badannya gerah dan lengket.
"Berendam kayaknya enak, aku sangat lelah hari ini rasanya" Fely meraih handuk lalu berjalan menuju kamar mandi , mengisi bathtub dan memasukan sabun aroma terapi kedalamnya.
Diluar kamar.
"Pergi kemana saja kalian hari ini?" tanya kakek pada cucu nya.
"Aku membawa istri ku makan dan menjelaskan semuanya, lalu kita jalan jalan" jelas Andrea pada kakeknya.
"Apa kamu mengatakan semuanya?
"Ya, aku tidak mau dia terus terusan canggung jika berada disamping ku kek, Kita sudah punya Keano tapi dia masih canggung denganku"
"Bersabarlah, kalian juga sudah berpisah lama setelah menikah, Istrimu masih butuh penyesuaian diri" jelas kakek pada cucu nya.
"Andrea akan berusaha membuat Fely selalu nyaman jika berada didekat ku kek" Ia sangat berharap hubungan nya dengan istrinya seperti pasangan lain yang mesra dan tidak canggung satu sama lain.
"Kapan kalian akan memberikan kakek cucu lagi? kakek sangat ingin menggendong bayi" tanya kakek membuat Andrea kesal, hubungan nya dengan istrinya saja belum sepenuhnya membaik, ia bahkan belum berhubungan lagi setelah penyatuan awal Mereka dulu dan menghasilkan Keano dan sekarang kakek meminta cucu lagi.
"Kakek, aku dan istriku bahkan belum sepenuhnya membaik, dan kakek sudah minta cucu saja, mintalah pada cucumu yang lain kek" Ucap Andrea, kakeknya Bahkan tidak pernah meminta cicit pada cucunya yang lain, selalu Ia yang diminta in oleh kakek nya.
"Ah, kamu tau sendiri ,adikmu itu menghilang entah kemana sejak sebelum kamu menikah, kakek sendiri tidak keberadaan sekarang, kakek dan nenekmu juga hilang kabar, apa kamu yakin mereka masih mengingat kita?" tanya kakek sebal, sejak 3 tahun lalu cucunya itu hilang kabar , sanak saudara disana juga tidak bisa dihubungi.
"Huh, dia bahkan tidak perduli dengan orang tuanya" sekarang gantian Andrea yang mengumpat pada adiknya, saat orang tuanya meninggal Adiknya sedang dirumah kakek dan nenek dari ibu mereka. Adiknya hanya datang saat pemakaman setelah itu kakek dan nenek membawa adiknya untuk tinggal bersama mereka dan melanjutkan sekolah disana, sedangkan Andrea bersama kakek dari ayahnya. Beberapa kali Andrea mengunjungi adiknya bersama kakek saat ia masih menempuh pendidikan. Tetapi sebelum Andrea dan Fely menikah Mereka putus kontrak, nomor telepon adiknya dan keluarga lain disana tidak ada yang bisa dihubungi sampai sekarang.
"Dimana Keano kek? " tanya Andrea sejak menerima oleh oleh dari mamanya ia pergi membawa mainannya entah kemana.
"Mungkin dikamar, setelah mendapat kan mainan baru ia akan lupa dengan orang disekitarnya" jawab kakek ." Lihatlah kekamar nya, kakek ingin istirahat dulu dikamar" kakek berjalan masuk menuju kamarnya yang tidak jauh dari uang keluarga.
Ketika kakek berjalan kekamar Andrea juga berjalan ketangga naik menuju kamar putranya.
tokk.tokk. "Sayang ini papa, Keano didalam?" panggil Andrea sembari mengetuk pintu karena pintu dikunci dari dalam.
"Ya pa, Keano didalam sebentar" Jawab Keano dari dalam kamar, Tak lama kemudian terdengar suara pintu dibuka.
"hai sayang kamu sedang apa ,kenapa pintunya dikunci? " tanya Andrea langsung masuk saat putra nya membuka pintu.
"Papa kok langsung masuk,Ano lagi sibuk" Keano langsung berlari menghalangi papanya.
"Kenapa papa enggak boleh masuk, halo Ano lagi ngapain" Andrea berjongkok didepan putra nya sambil menggelitik Keano.
"Papa geli, hahaha, papa, Ano lagi nyusun mainan baru Ano" jawab Keano yang sudah tertawa tak bisa menahan geli. Andrea menghentikan tangganya lalu memperhatikan sekitar, Rak yang dulu masih kosong sudah mulai terisi mainan baru yang dibelikan oleh Fely tadi , Keano sudah menyusunnya diatas Rak tersebut dengan sangat rapih.
"Wah pinter anak papa, pantas saja papa tadi cari Keano dibawah gak ada"
"Ano belum selesai nyusun nya ,papa keluar dulu ya, papa temenin mama dikamar aja" Keano menarik tangan papanya menuju pintu.
"Dadah papa" Keano melambaikan tangannya pada Andrea yang sudah berada diluar kamar, lalu ia menutup pintunya.
"Huh anak itu ,sudah dewasa rupanya" Andrea tersenyum dengan tingkah putranya sendiri. Andrea meninggalkan kamar putranya dan berjalan menuju kamarnya yang hanya lima langkah dari kamar Putranya.
Andrea memasuki kamar, Fely sedang mengeringkan rambutnya, ia baru selesai mandi dan mendengar suara putra dan suaminya sedang berbicara diluar.
"Apa yang kalian bicarakan diluar?ramai banget berdua doang" tanya Fely saat suaminya sudah memasuki kamar.
"Kamu tau sayang? Putranya kita sudah besar rupanya" ucap Andrea senang pada istrinya.
"Hem, memangnya ada apa?" tanya Fely tak paham.
"Tadi waktu aku mau masuk pintunya dikunci, pas Ano buka ternyata dia lagi nyusun mainan yang sayang beli tadi, dia susun dirak yang masih kosong itu, rapih banget " puji Andrea pada Putranya sendiri.
"Benarkah? terus gimana ? tadi aku denger kalian ngobrol diluar" tanya Fely senang Putranya sudah semakin bertumbuh dewasa.
"Aku diusir sama putra ku sendiri" jawab Andrea sedih. Fely melihat muka sedih suaminya bukan prihatin malah ingin tertawa.
"hahaha sayang cemburu Anakmu lebih milih mainan batunya ternyata" Fely tertawa melihat suaminya yang dicampakkan oleh putranya sendiri.
"Ih kok sayang ketawa ya, jahat awas ya" Andrea berjalan cepat menuju tempat Istrinya duduk lalu menggelitiki nya.
"Ah hahaha, ampun ampun jangan digelitiki geli" Fely tertawa terus karena suaminya tidak berhenti menggelitikinya.
"Kamu ya mulai nakal, aku kasih hukuman nanti ya" Andrea berhenti menggelitiki Fely berganti memeluknya.
"Ampun perutku sakit" jawab Fely Yang sudah pasrah , perutnya keram terlalu lama ketawa.
"Singkirkan kepalamu dari pundakku, berat" Fely menjauhkan pundaknya dari suaminya.
"Tetap ditempat, sebentar saja" semakin Fely menjauh semakin erat suaminya itu memeluknya.
"Menyingkirlah ,aku mau siapin makan malam dulu" Andrea justru semakin mempererat pelukannya.
"Malam ini biar chaf yang menyiapkan makanan, sayang tetap disini" Andrea tidak melepaskan pelukannya, ia justru menggendong Istrinya masuk kekamar mandi.
"Mau kemana, aku sudah mandi" ronta Fely pada gendongan suami nya. Tapi semua dia sia, Kekuatan nya tidak sebanding dengan suaminya, ia sekarang sudah kembali masuk kedalam kamar mandi , Andrea mendudukkannya diatas closet.
"Ini hukuman untukmu, temani aku mandi ya sayang" Andrea melepas satu persatu bajunya , terakhir celana pendek yang masih melekat ditubuh nya.
"Enggk mau ,aku udah mandi" Fely berlari menuju pintu tapi Andrea lebih dulu menahan pergelangan tangan Istrinya.