Tidak semua yang kita harapkan bisa tercapai ,semua akan tercapai bila kira selingi dengan usaha, tidak hanya berdoa
_______________
Sudah 2 hari ini Andrea berada di pondok bersama Fely, sesuai janjinya setelah 2 hari berada disini Fely akan ikut pulang bersama Andrea. Felysia sudah menyiapkan pakaiannya untuk dibawa pulang.
Felysia keluar dari kamar dan melihat Andrea sedang mengobrol dengan nenek. Mereka sangat akrab, nenek juga bisa tertawa saat mengobrol dengan Andrea, biasanya tidak sampai seperti itu ,hanya tersenyum seperti berbicara dengan tetangga mereka disini . Fely senang melihat neneknya senang seperti sekarang ini.
Andrea sadar jika ia diperhatikan langsung mencari siapa yang memperhatikannya diam- diam, ternyata Felysia ada didepan pintu kamarnya, Andrea tersenyum pada Fely.
"Hai sayang, sini" panggil Andrea. Fely berjalan menuju Andrea dan nenek duduk.
"Kamu udah mau pulang cu?" tanya nenek pada Fely.
"Iya nek, ada yang maksa Fely pulang, padahal Fely masih pengen disini lebih lama" ucap Fely melirik Andrea. Andrea yang merasa disindir pun berbicara.
"Besok kalo kita menikah, Andrea jemput nenek ke kota, nenek bisa tinggal bareng sama kita" ucap Andrea berbicara pada nenek tapi juga mengarah untuk Fely.
"Semoga kalian cepat menikah dan segera kasih nenek cicit" ucap nenek bahagia, Fely menatap Andrea malas.
"Kamu udah selesai kan, kita berangkat sekarang biar sampek rumah enggak kemalaman " ucap Andrea memberitahukan Fely.
"Nek, kita pamit dulu ya, makasih sudah menerima Fely tinggal disini beberapa bulan ini" ucap Andrea berterimakasih karena sudah menampung calon istrinya yang kabur dari rumah.
"Iya nak, Fely kan cucu nenek, masak tinggal aja enggak boleh, kalian disini lebih lama nenek juga enggak apa" ucap nenek, Andrea tersenyum . Lalu, berjalan masuk kekamar mengambil koper Fely setelah itu pamitan pada nenek.
"Nenek hati-hati ya disini" ucap Fely meluk nenek.
"Kamu juga, jangan suka marah sama calon suami, dosa" ucap nenek menasehati cucunya.
"Nanti Andrea jemput nenek ,kalo Fely udah setuju nek" Andrea mengode Fely.
"Kalo Fely enggak nurut , ambil aja boneka beruang nya 1 nak" ucap nenek tertawa.
"Ih nenek, kok boneka sih yang diambil" rengek Fely tidak terima kalau yang diambil bonekanya.
"Ya udah kalian nanti kemaleman" ucap nenek, Fely memeluk nenek lagi lalu keluar dari pondok diikuti Andrea. Mereka naik satu motor yang sudah disewa Andrea untuk mereka menuju mobil, diikuti anak buah Andrea dibelakang. Tidak butuh waktu lama mereka sudah sampai dimobil.
Selama perjalanan Fely hanya diam tidak berbicara apa pun. Saat Andrea menanyainya ,Fely juga hanya menjawab singkat. 30 menit didalam mobil, mereka sudah sampai di bandara tepat jet pribadi Andrea berada, untung saja Fely tidur kalau tidak , pasti sangat sulit mengajaknya naik jetnya. Andrea menggendong Fely naik dan menidurkannya dikamar yang ada didalam jet pribadi Andrea. Kamar itu biasa Andrea gunakan saat lelah dari luar negeri ia akan tiduran disana. Baru Fely wanita pertama yang Andrea ajak atau pun yang memasuki jetnya itu.
Andrea menyelimuti tubuh Felysia dan ia masuk kekamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Saat Andrea keluar dari kamar mandi, Fely belum bangun, Andrea ikut membaringkan tubuhnya disamping Fely . ia sangat lelah ,karena perjalan naik motor tadi cukup jauh dan jalannya jelek. Andrea tidak terbiasa membawa motor jadi tangannya kaku. Baru berapa menit Andrea sudah tertidur disamping Fely. Mereka tidur dengan tenang, sampai mereka sudah dijakarta.
________🍃________
Saat turun dari pesawat , Fely menolak untuk diantar Andrea pulang, ia masih marah pada Andrea saat ini ditambah lagi karena Andrea membawanya naik pesawat. Fely berjalan lebih dulu dan langsung mencari taksi , Andrea pasrah ,ia hanya mengikuti taksi Fely dari belakang.
Sesampainya di rumah , Fely langsung masuk kedalam kamarnya . Andrea terus mengikuti Fely sampai dalam.
Bibi melihat Fely masuk kedalam rumah pun bertanya.
"Non Fely dari mana saja, den Andrea kesini mencari non " ucap bibi khawatir.
"Fely capek bi, mau ke kamar " Fely berjalan menaiki tangga mengabaikan bibi yang menanyakan Fely pergi kemana.
"Bi Fely dimana" Andrea tiba-tiba masuk
"Den, non Fely sudah ke kamarnya den" kata bibi memberi tau. Andrea langsung menaiki tangga menuju kamar Fely.
Saat mau membuka pintu kamar Fely, Andrea mendapat telepon.
"Halo, Andrea , kamu kemana aja ? Sejak kamu pergi dari rumahku kemarin kamu tidak bisa aku hubungi" ya itu suara Faresta.
"Cuma mau tanya itu kan?, telepon kamu gak penting " ucap Andrea langsung mematikannya . Faresta merasa tersinggung dengan perkataan Andrea.
"Aahk, sialan , liat aja kamu Andrea, gara-gara cewek itu kamu selalu kasar padaku" ucap Faresta marah. Ia tidak tau kalau cewek itu adalah Fely saudara angkatnya.
Ditempat lain Andrea masih mengetuk pintu kamar Fely tapi tidak ada jawaban, ia mulai panik takut terjadi sesuatu pada Fely. Karena sudah terlalu lama andrea menunggu akhirnya ia memutuskan meminta kunci cadangan pada bibi .
"Bi ambil kunci kamar Fely" ucap Andrea. Bibi segera mengambilnya dan memberikan pada Andrea.
"Ini den " bibi memberikan kuncinya pada Andrea. Ia langsung membuka kamar Fely . Fely duduk di pojok kasurnya melamun, Andrea langsung mendatangi Fely.
"Sayang ? Kamu kenapa sih, aku mohon bicara sama aku" ucap Andrea mendekati Fely. Tidak ada jawaban darinya.
"Sayang , ayo bicara dong" Fely masih tetap diam.
Ditempat lain Faresta sedang kesal dan akan menceritakannya pada sahabatnya. Faresta akan pergi kerumah Fely, ia dengar Fely sudah pulang. Faresta mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang.
Dikamar , Fely pun keadaannya masih sama, tapi bedanya sekarang Andrea tidak berbicara apa pun, mereka sama-sama diam. Dan akhirnya Fely membuka suara.
"Kamu nikah sama Faresta aja" ucapan Fely membuat Andrea terusik. Ia hanya ingin menikah dengan Fely tidak denganorang lain.
"Apa maksudmu , aku tidak akan menikah dengan orang lain, aku hanya au kamu" Kini Andrea menghadapkan Fely padanya.
"Faresta sayang sama kamu, aku juga sayang sama Esta, aku enggak mau orang tua Esta marah sama aku, mereka udah ngerawat aku dari orangtua ku meninggal" jawab Fely
"Iya aku tau , tapi kamu tidak harus ngorbanin cinta kamu " ucap Andrea memegang pundak Fely.
"Ini pilihan Andrea, aku sayang sama kamu aku juga sayang mereka " ucap Fely menangis, Andrea langsung memeluk Fely. Ia tidak ingin melihat kekasihnya menangis.
Tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang melihat mereka berpelukan, ya Faresta sudah sampai dirumah Fely saat sampai dedepan kamar Fely yang ia lihat justru membuatnya semakin marah.
"Setelah menikah , aku akan bawa kamu pergi dari sini sayang" ucap Andrea pada Fely ,membuat Faresta marah.
Prokk. Prokk. Prokk