"Aku akan menganyarmu menemui adikmu, tapi jika tidak bertemu. Setidaknya jangan nekad masuk ke markas dimana kita akan melihatnya. Aku hanya akan lewat, dan kamu tidak akan pernah bisa turun karena kita hanya akan melewati seperri kita melewati jalannya tanpa berhenti," ucap Sadewa menjelaskan bagaimana konsep mereka hanya akan melewati sana dan bersifat memberi tahu.
Lika menganggukan kepalanya pelan, dia tidak keberatan sedikitpun dan sama sekali. Melihat, dan tahu adalah jalan utama dimana dia akan menemui Ray nantinya. "Aku mengerti," jawab Lika menyetujinya tanpa berpikir sedikitpun.
"Sayang," panggil Sadewa dengan suara dan situasi yang menjadi angat serius. "Ya," Sadewa menarik tangan tunangannya pelan tanpa kekasaran.