"Aku sudah sangat lelah, mengertilah aku sedikit saja," kesal Sadewa yang sudah mulai memberi sisi lembutnya pada Lika karena mereka sudah menjalin hubungan dengan Lika lumayan lama.
"Tapi, kenapa kakak marah kalau kakak memang pada dasarnya kurnagcperhatian? Aku meminta hal-hal kecil, dan kakak tidak menyukainya," Sadewa memutar bola matanya malas.
"Cepat naik dan masuklah, aku ingin selalu pergi ke kantor setiap aku menjemputmu selesai kuliah. Hanya saja kamu selalu rewel dan membuatku tidah habis pikir kenapa kamu sangat manja dan mengandalkanku setiap hari," Lika mengerucutkan bibirnya kesal sekali.
"Jadi kakak merasa aku ini beban?" Selesai. Sebenarnya Sadewa sudha kelewatan kesal setengah mati sampai sangat dongkol sudah berhasil sampai pada titik ini. "Diamlah," minta Sadewa benar-benar merasa sangat marah.