"Tolak, gue sangat nyaman saat lo enggak ada di markas dan sibuk dengan pekerjaan dan pacar lo," jawab Fiko dengan egois, Aldi menceritakan yang baru saja terjadi padanya siang ini pada Fiko. Namun jawaban egois ini yang membuat Aldi menjadi sangat geram dan marah.
"Lo mengambil jalan segois ini? Lo hanya mau diuntungkan dan membuat gue untuk dirugikan begitu?" Fiko memutar bola natanya malas. "Ray hanya menggretak lo, satu dua hari mungkin lo enggak bisa bertemu sama pacar lo. Tapi gue yakin itu enggak akan lama," jawab Fiko dengan santai, Aldi memutar bola matanya malas.
"Lo ada masalah apa si sama gue? Apa momy dady lo enggak pernah memberi lo perhatian jadi terus mengambil perhatian ke Ray?" Fiko menatap Aldi garang, netra hitamnya menatap dengan tatapan menusuk namun Aldi tidak merasakannya sama sekali. Wajah Aldi kelewatan datar sekarang.