"Ke Caffe?" tanya Sadewa menanyakan tempat tujuannya, Wiga hanya menganggukan kepalanya saja. Dia terlalu malas memilih dimana mereka akan pergi karena Sana yang selalu memesan tempat dan kemana tujuan mereka akan pergi biasanya.
"Terserah," jawab Wiga membuat Sadewa mengangguk-anggukan kepalanya berulang kali. "Dimanapun tujuannya, lo yang harus bayar," Sadewa memberi tanda 'oke' karena dia menyetujuinya.
"Gue enggak keberatan sama sekali," jawab Sadewa dengan sedikit tersenyum, dia mengelus puncak kepala Wiga, untuk sekarang Wiga membiarkannya saja. Sadewa benar-benar merasakan bagaimana dia menjadi kakak yang baik untuk adiknya. Hatinya merasakan sesuatu yang hangat.
"Gue ganti baju dulu," pamit Wiga keluar dari kamar Sadewa, dia menganggukan kepalanya mengizinkan. Sadewa tidak akan ganti baju, dia sudah menggunakan pakaian yang santai untuk keluar. Lain halnya dengan Wiga yang menggunakan pakaian piyama tidur katun.