"Bunda," panggil Aldi lagi. "Apa lagi si, anak manja," balas bunda merasa malas dengan anaknya. Aldi terus saja memanggil ibu yang sudah melahirkannya berkali-kali, bagaimana tidak kesal.
Bunda sedang membuat sarapan, dan Aldi terus saja berteriak dari kamarnya, dan sekarang anak ke satu dari satu bersaudara ini mendekati bundanya.
Di dapur.
"Kaos kaki Aldi enggak ada, terus tali sepatu Aldi juga enggak di sepatu," ucap Aldi meminta penjelasan pada bunda. Bunda berdecit kesal. "Cari di kotak tempat dasi, bunda taruh disana semuanya," Bunda membalik masalahnya agar tidak gosong. "Tadi udah ,tapi enggak ada," jawab Aldi mendekat pada bundanya agar membantunya.
"Astaga, tunggu sebentar. Bunda lagi masak ini," Aldi dengan cepat mematikan kompor dan menarik bundanya dengan paksa. 'Astaga, satu anaknya ini,' batinnya.
Ayam digoreng tadi baru setengah matang itu tidak enak, apa lagi dilanjutkan lagi dimasak. Bunda benar-benar benci kenyataan pada masakannya sekarang.
Mantan itu seseorang yang sudah pernah mengerti kita, tapi bukan berarti dia boleh masuk pada kehidupan yang sama lalu merusaknya kembali.