Suara teriakan terdengar jelas di ruangan gelap itu, bahkan banyak barang yang pecah dan hancur berserakan di bawah. Tatapan tajam dia tunjukkan bahwa dirinya tengah marah. Kuku panjangnya bersiap untuk membunuh siapa pun yang ada di dekatnya. Tapi dia tak melakukan hal itu dan melampiaskan semuanya sendirian di balik gelapnya tempat itu.
Dia langsung menatap pintu besar yang menjadi pembatas ruangan pribadinya. Pintu itu di ketuk dari luar membuat dia berdecak kesal dan membanting sebuah vas ke arah pintu. Dia berjalan mendekat dan membuka pintu itu saat suara ketukan itu tak kunjung berhenti sejak tadi. Tatapan tajam dia tunjukkan pada pelaku ketukan itu.