Dalam kamar bernuansa merah muda, ibu dan anak sedang santai membicarakan tentang kriteria pria. Ya, Keyra sengaja membicarakan topik itu karena dia ingin mengetahui apakah ibunya akan menerima Aaron sebagai menantu atau tidak. Gadis itu sedang mengumpulkan keberanian untuk membicarakan niatnya untuk menikah.
"Ma," panggil Keyra sembari mendudukkan dirinya.
"Kenapa?" tanya Luna dengan menaikkan alisnya.
"Apa mama akan mengizinkan ... jika aku ingin menikah?" tanya Keyra dengan gugup.
Luna mengerutkan alisnya. Dia tersenyum melirik putrinya yang tiba-tiba menanyakan tentang pernikahan. "Memangnya siapa yang akan menikahi mu?"
"Tentu saja ada yang akan menikahi ku, Ma," jawab Keyra kemudian menekuk wajahnya sembari memainkan jemarinya sendiri. "Sebenarnya, ada yang akan melamar ku."
"Melamar mu? Siapa?" Luna tampak terkejut.
"Eh ... A ... Aaron, Ma. Dia ingin aku menjadi istrinya," jawab Keyra yang masih gugup dan enggan menatap wajah ibunya.