Ethan dan Luna telah tiba di Jakarta. Setelah hampir dua jam berada di udara menempuh perjalanan dengan private jet nya.
Ethan dan Luna segera keluar kamar, lalu menyusuri kabin penumpang dan keluar melewati tangga.
Luna semakin merasa pusing, hingga Ethan harus benar-benar menuntunnya. Wanta hamil itu tampak lesu tidak bertenaga. Apalagi untuk menahan perutnya yang besar, dia seperti ingin rebahan saja.
"Astaga, baru tujuh bulan sudah seberat ini rasanya. Pinggangku pegal dan terasa panas." Luna meringis merasakan ketidak nyamanan tubuhnya.
"Sabar, inilah pengorbanan seorang ibu," ucap Ethan sembari menuntun Luna hingga ke dasar lantai. Dia segera mengajak istrinya itu masuk ke mobil yang sudah menunggunya sejak tadi.
Yang menjemput Ethan dan Luna adalah Andrew. Karena Ethan memintanya untuk ke rumah sekalian membicarakan masalah pekerjaan.
"Selamat datang kembali, Bu." Andrew menyapa Luna dengan ramah sembari membukakan pintu mobil.